Kelola 900 Miliar Dolar Amerika, Prabowo: Danantara Harus Bisa Diaudit Siapa pun

Presiden Prabowo Subianto mengatakan total aset yang dikelola Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebesar 900 miliar dollar Amerika (sekitar 14.000 triliun).

oleh Lizsa Egeham Diperbarui 24 Feb 2025, 13:35 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 13:35 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025) (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Presiden Prabowo Subianto saat peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025) (Liputan6.com/Lizsa Egeham)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto mengatakan total aset yang dikelola Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebesar 900 miliar dolar Amerika (sekitar 14.000 triliun).

Dengan besarnya aset yang dikelola tersebut, Prabowo menuturkan Danantara akan menjadi salah satu dana kekayaan di dunia.

"Hari ini seluruh rakyat Indonesia patut berbangga karena dengan total aset lebih dari 900 miliar dolar Amerika, Danantara Indonesia akan menjadi salah satu dana kekayaan atau sovereign wealth funds di dunia," kata Prabowo saat meluncurkan Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

Prabowo mengatakan Danantara merupakan solusi strategis dan efisien dalam mengoptimalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Prabowo menyampaikan pemerintah tidak hanya menginvestasikan dividen BUMN ke industri-industri saja, namun juga mentransformasi perusahaan pelat merah agar menjadi pemimpin kelas dunia di sektor masing-masing.

"Perusahaan yang kompetitif, profesional dan terintegrasi dalam perekonomian global, kita ingin melihat lebih banyak BUMN Indonesia masuk dalam daftar Global Furtune 100," ujar Prabowo Subianto.

Prabowo menjelaskan tahap awal investasi sebesar US$20 miliar akan difokuskan untuk proyek hilirisasi nikel, bauksit, hingga tembaga. Kemudian, proyek pembanguna pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan.

"Inilah sektor-sektor yang akan menetukan masa depan kita, ketahanan kita dan kemandirian bangsa kita," tutur Prabowo.

Prabowo menekankan Danantara dibentuk untuk para generasi penerus bangsa. Untuk itu, dia menegaskan Danantara harus dikelola dengan sebaik-baiknya dan diawasi serta diaudit oleh siapa pun.

"Danantara Indonesia adalah untuk anak dan cucu kita. Danantara Indonesia, untuk itu harus dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan sangat hati-hati, dengan sangat transparan, dengan saling mengawasi, harus bisa diaudit setiap saat oleh siapa pun. Karena ini sekali lagi adalah milik anak dan cucu kita, milik generasi penerus bangsa Indonesia," pungkas Prabowo.

 

Rosan Roeslani dan Pandu Sjahrir Keponakan Luhut Jadi Pimpinan Danantara

Danantara
Presiden Prabowo menunjuk Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani sebagai Kepala Danantara. (Lizsa Egeham).... Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi, Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). Prabowo menunjuk Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani sebagai Kepala Danantara.

"Kepala (Danantara) Pak Rosan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/12/2025).

Sementara itu, kata dia, Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Dewan Pengawas Danantara. Di sisi lain, Pandu Sjahrir ditunjuk menjadi holding bidang investasi di Danantara. "Pengawas Pak Menteri BUMN, untuk investasi Pak Pandu," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Komumikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang menyebut Rosan menjadi Kepala Danantara. Dalam menjalankan tugasnya, Rosan akan dibantu Pandu Sjahrir dan Wakil Menteri BUMN Donny Oskario..

"Nanti Danantara akan dipimpin oleh Bapak Rosan Roeslani, nanti akan dibantu oleh Bapak Pandu Sjahrir, akan dibantu juga oleh Bapak Dony Oskaria," jelas Hasan.

"Nanti Bapak Dony Oskaria sebagai holding operasional, karena dibuat danantara ada dua holding, holding operasional dan holding investasi, dan Bapak Pandu Sjahrir yang akan memegang holding investasi," sambungnya.

Menurut dia, Erick Thohir ditunjuk Prabowo sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara. Kemudian, Muliaman Hadad yang sebelumnya menjabat Kepala Danantara ditunjuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.

"Ketua Dewan Pengawas yang sudah ditunjuk oleh Presiden adalah Bapak Erick Thohir, dan Wakil Ketua Dewan Pengawas Bapak Muliaman Hadad," tutur Hasan.

Mantan Presiden Akan Jadi Dewan Penasihat Danantara

SBY Bertemu Jokowi di Istana
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (21/9/2024). Pertemuan dilakukan sebelum SBY menghadiri global council di New York, AS untuk membahas persoalan malaria. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)... Selengkapnya

Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan mantan-mantan presiden akan masuk dalam struktur Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Menurut Hasan Nasbi, mantan-mantan presiden akan diajak menjadi Dewan Penasihat Danantara.

"Nanti mantan-mantan presiden itu nanti akan diajak untuk menjadi penasehat," kata Hasan Nasbi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

Hasan Nasbi menyampaikan mantan-mantan presiden diperlukan untuk mengawal Danantara. Hasan menyebut Danantara membutuhkan sosok yang berintegritas dan terbukti cinta Indonesia yakni, mantan-mantan presiden.

"Agar lembaga ini betul-betul dikawal, dijaga oleh figur-figur yang penuh integritas dan memang cinta Indonesia," ujar Hasan.

Infografis Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Jauh di Bawah Negeri Jiran. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Jauh di Bawah Negeri Jiran. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya