Liputan6.com, Jakarta - Pengadilan Militer II-08 Jakarta menggelar sidang terhadap tiga anggota TNI AL, yaitu Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo, Sertu Akbar Adli, dan Sertu Rafsin Hermawan, pada Senin (24/2/2025). Sidang ini terkait dengan insiden yang menewaskan bos rental IAR (48) di KM45 Tol Tangerang-Merak pada Rabu pagi (2/1), dengan agenda pemeriksaan sejumlah saksi.
Salah satu saksi, MRS, yang merupakan karyawan sebuah minimarket, mengaku mendengar beberapa kali suara tembakan saat kejadian berlangsung.
"Tidak ingat jelasnya berapa (tembakan), tapi berkali-kali mungkin 4," kata MRS dalam persidangan di Jakarta, Senin (24/2/2025).
Advertisement
Dalam kesempatan itu, salah satu Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan jarak antara lokasi saksi dengan sumber suara tembakan.
"Berkali-kali lebih dari satu kali ya. Berapa jarak kira-kira, saat saksi malam itu berada di tempat saksi dengar suara tembakan kira-kira jaraknya berapa meter?" tanya JPU.
"Jaraknya saya berada di depan toko pak waktu itu," jawab saksi.
"Depan toko?," tanya JPU kembali.
"Iya di depan pintu bersama Farizi," jawab saksi kembali.
"Depan toko Indomart? Jadi melihat kejadian itu?," tanya kembali JPU.
"Iya pak, melihat pak," jawab kembali saksi.
Lalu, JPU kembali bertanya kepada saksi saat tembakan ke berapa melihat atau sampai selesai kejadian tersebut.
"Pada saat tembakan yang ke berapa kira-kira saksi melihat atau sampai dengan selesai?," tanya JPU.
"Tidak pak, tidak sampai selesai. Saya keluar saat cek-cok, sebelum terjadi penembakan. Melihat keadaan keluar, saya mendengar tembakan pertama saya enggak melihat arahnya," jawab saksi.
"Enggak melihat arahnya?," tanya JPU kembali.
"Iya, kemudian saya menengok dimana arah tembakannya dari dalam mobil hitam," jawab saksi.
Â
Tembakan dalam Mobil
Kemudian, JPU kembali bertanya setelah terjadi tembakan dari dalam mobil, orang yang cek-cok tersebut dalam kondisi yang bagaimana.
"Saya enggak perhatiin karena panik pak," jawab saksi.
"Kemudian, berapa lama kejadian cek-cok sampai dengan suara tembakan yang terakhir itu terjadi," tanya JPU.
"Enggak lama pak, cepet itu kejadiannya hanya beberapa menit saja," jawab saksi.
"Hanya hitungan menit ya. Kemudian apakah saksi tahu ada korban yang terkenal tembakan itu?," tanya JPU kembali.
"Tahu pak," jawab saksi.
"Berapa orang?," tanya kembali JPU.
"Saat itu hanya tahu satu, karena yang masuk dalam toko saja pak. Setelah kejadian selesai, baru tahu ada korban yang lain," jawab saksi.
Advertisement
Korban Meninggal Dunia saat Berada di RS
Selanjutnya, saksi di hadapan hakim menyebut, jika dirinya mendengar kalau korban meninggal dunia saat berada di rumah sakit.
"Semoga dilapangkan kuburnya ya itu yang saudara dengar ya. Apa yang saudara perbuat ada enggak menolong saudara korban itu?," tanya JPU.
"Enggak berani ini," jawab saksi.
"Tapi saudara yakin orang dua ini jatuh karena akibat tembakan," tanya kembali JPU.
"Yakin," tegas saksi.
"Menurut saudara apakah orang yang di tempat ini apakah setelah kejadian atau sebelum orang jahat?," tanya JPU lagi.
"Wah enggak tahu," singkat saksi.
"Enggak ada informasi apakah orang jahat tidak, tidak dapat informasi ya tidak dapat informasi ya," ujar JPU.
Â
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Â
