Kali Ciliwung Meluap, 28 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Terendam Banjir

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 28 rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir akibat Kali Ciliwung meluap. 

"Hingga pukul 04.00 WIB genangan terjadi di 28 RT," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

Yohan mengatakan, banjir tersebut akibat luapan Kali Ciliwung sehingga wilayah yang berada di bantaran kali terendam banjir. 

Ia mengatakan meluapnya Kali Ciliwung lantaran naiknya tinggi muka air Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi siaga 3 atau waspada pada pukul 20.20 WIB.

Kemudian, lanjut Yohan, di hari yang sama pada pukul 20.40 siaga 2, dan pada pukul 20.40 WIB Bendung Katulampa menjadi siaga 1 atau bahaya sekitar pukul 21.30 WIB.

Selanjutnya di Pos Pantau Depok kata Yohan, berstatus siaga 3 pukul 21.40 WIB, siaga 2 pukul 00.00 WIB, dan siaga 1 atau bahaya pukul 00.30 WIB.

"Untuk di Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 pukul 23.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa banjir di wilayah DKI Jakarta," katanya.

Berikut 28 RT yang terdampak banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung di Jakarta:

Jakarta Selatan terdapat 11 RT yang terdiri dari:

1. Kelurahan Lenteng Agung dua RT dengan ketinggian air 30-40 sentimeter
2. Kelurahan Tanjung Barat, banjir terjadi di dua RT dengan ketinggian air mulai dari 40 sentimeter sampai 1,15 meter
3. Kelurahan Rawajati, satu RT ketinggian air 30 sentimeter
4. Kelurahan Pejaten Timur, terdapat di enam RT dengan ketinggian air 1,3 meter sampai 1,5 meter

Jakarta Timur terdapat di 17 RT yang terdiri dari:

1. Kelurahan Bidara Cina dengan tiga RT terendam banjir ketinggian 60 sentimeter
2. Kelurahan Kampung Melayu, terdapat di empat RT dengan ketinggian 65 sentimeter
3. Kelurahan Balekambang, ketinggian air 50-90 sentimeter
4. Kelurahan Cawang lima RT dengan ketinggian air 1,3 meter
5. Kelurahan Cililitan dua RT ketinggian air 30 sentimeter sampai 1,5 meter

"Untuk penyebab banjir semua karena luapan Kali Ciliwung," katanya.

Dua jembatan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, putus akibat diterjang banjir, Minggu (2/3/2025) malam. Jembatan putus terjadi di Pondok 10, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua dan di Jalan Hankam, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua.

Banjir disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan Puncak sejak Minggu sore hingga malam.

 Air hujan kemudian menyebabkan debit air Sungai Ciliwung naik, hingga menerjang sejumlah jembatan. Meski demikian, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.

Namun akibat kejadian ini, akses menuju kawasan Curug Cilember dialihkan ke jalur lain.

Sementara itu, hujan dengan durasi cukup lama juga membuat tanggul aliran Kali Cikamasan jebol dan menyebabkan sejumlah pemukiman warga di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, terendam banjir.

Dalam video yang beredar, seorang perekam meminta tim SAR untuk segera datang dan mengevakuasi warga mengingat ada beberapa orang yang terjebak banjir.

"Beberapa rumah sudah terendam, termasuk rumah saya. Mohon segera bantuannya, karena takutnya masih ada warga yang terjebak banjir," kata dia.

Sementara video lainnya menunjukkan air yang sangat deras masuk dan menghantam beberapa rumah. Bahkan, terlihat beberapa unit sepeda motor yang terparkir di halaman rumah terendam. Ketinggian banjir hingga mencapai jok motor.

Tak hanya itu, alat-alat rumah tangga seperti ember, panci dan lainnya juga ikut hanyut terbawa arus.

Camat Cisarua Heri Risnandar, membenarkan dua jembatan putus dan pemukiman warga di Kampung Pensiunan terendam banjir pada Minggu malam sekitar pukul 19.30 WIB.

"Ada beberapa titik kejadian. Dua jembatan putus, rumah tergerus sungai dan banjir di Kampung Pensiunan," kata dia.

Hingga saat ini petugas gabungan masih mendata jumlah warga yang terdampak maupun kerusakan infrastruktur akibat bencana alam ini.

Namun demikian, banjir di sejumlah titik telah surut. Di titik lokasi jembatan yang ambruk pun telah dipasang garis polisi.