Liputan6.com, Jakarta - Tol Jakarta-Cikampek KM 15, Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada H-4 Lebaran 1446 H atau Kamis (27/3/2025) malam, terpantau ramai lancar. Tidak nampak kemacetan seperti arus mudik tahun-tahun sebelumnya.
Meski terjadi peningkatan volume kendaraan, namun lalu lintas mengarah ke Cikampek terlihat masih cukup lengang, begitu pun arah sebaliknya. Kendaraan yang melintas didominasi mobil pribadi yang hendak mudik.
Baca Juga
Peningkatan kendaraan juga terjadi di Jalan Chairil Anwar. Hingga Kamis malam, kondisi lalu lintas mulai dari Jalan M Hasibuan hingga Chairil Anwar, padat merayap, dengan kendaraan pemudik mayoritas sepeda motor.
Advertisement
Banyak pemudik yang lebih memilih menggunakan sepeda motor karena dianggap lebih efisien dan ekonomis untuk digunakan pulang ke kampung halaman. Sayangnya, banyak pemudik roda dua yang melakukan perjalanan dengan muatan berlebih, meski sudah ada larangan karena terlalu beresiko.
Mulai dari anak-anak hingga balita, turut dibawa serta ke kampung halaman. Sejumlah barang bawaan menambah sesak sepeda motor pemudik dan cukup membahayakan. Namun hal tersebut nampaknya tak menjadi halangan untuk para pemudik menempuh perjalanan panjang.
Beberapa pemudik, bahkan terlihat membawa barang bawaan berlebih yang ditaruh di belakang sepeda motor. Hal ini tentunya sangat mengancam keselamatan karena berpotensi kecelakaan. Namun lagi-lagi, keinginan besar untuk pulang kampung, membuat mereka terkesan mengabaikan.
Gunakan Sepeda Motor
Seperti Ahmad Sunaryo, pemudik dengan tujuan Wonogiri, Jawa Tengah, yang nekat mudik menggunakan sepeda motor bersama istri dan kedua anaknya. Sejumlah barang bawaan juga ikut menambah beban kendaraan roda duanya.
Ahmad mengaku terpaksa mudik menggunakan sepeda motor lantaran sedang mengalami kesulitan ekonomi. Ia tak mampu membelikan keluarganya tiket bus yang harganya cukup mahal. Namun karena terdorong niatan untuk mudik, ia pun nekat menggunakan sepeda motor.
"Ya mau gimana lagi, harga tiket bus kan mahal, jadi mendingan mudik pakai motor aja," ujar Ahmad.
Hal senada juga diungkapkan Teguh, pemudik tujuan Pemalang, Jawa Tengah, yang rela menempuh perjalanan panjang dengan sepeda motor bersama istri dan seorang anaknya. Ia mengaku lebih irit pulang kampung menggunakan sepeda motor ketimbang naik bus.
"Biayanya lebih irit pastinya dan bisa lebih santai aja nikmatin perjalanan," papar Teguh.
Pemudik roda dua yang melintasi ruas Jalan M Hasibuan, masih terus meningkat. Puncak arus mudik sendiri diperkirakan terjadi pada 28-29 Maret 2025. Para pemudik diimbau untuk tertib dan mematuhi lalu lintas selama menempuh perjalanan.
Advertisement
Pemudik di Terminal Induk Bekasi Naik 30 Persen
Sementara pemudik di Terminal Induk Kota Bekasi, juga terus mengalami peningkatan jelang Idul Fitri 1446 H. Hingga H-4 Lebaran, jumlah pemudik di jalur bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tercatat naik sebesar 30 persen dari hari-hari biasanya.
"Kami mencatat ada kenaikan sekitar 30 persen untuk arus mudik Lebaran, khususnya pada jalur bus AKAP," kata Kepala Terminal, Robin.
Ia menjelaskan, berdasarkan data per 24 Maret 2025 atau H-7 Lebaran, jumlah penumpang di Terminal Induk Bekasi tercatat sebanyak 1.399 orang, dengan 225 bus yang diberangkatkan.
Sedangkan pada H-5 Lebaran atau Rabu, 26 Maret 2025, total penumpang tercatat sebanyak 1.614 orang, dengan jumlah bus 231 unit.
Menurutnya, jumlah pemudik diperkirakan akan terus meningkat jelang hari raya. Sedangkan puncak arus mudik di Terminal Induk Bekasi diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran atau Jumat (28/3/2025).
"Kemungkinan besar besok akan menjadi puncak arus mudik Lebaran. Kami akan terus memantau perkembangan di lapangan," ucap Robin.
Pihaknya juga telah melakukan sejumlah persiapan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang sampai di tujuan, utamanya dengan memeriksa terlebih dulu kelaikan bus yang akan beroperasi.
"Demi kenyamanan bersama, kami mengimbau pemudik untuk hadir lebih awal, menjaga ketertiban dan mematuhi aturan selama di terminal," imbuhnya.
