Liputan6.com, Jakarta Bea Cukai dan Detasemen Polisi Militer (Denpom) 1/3 Pekanbaru menggagalkan upaya penyelundupan 1.400 keranjang mangga ilegal asal Thailand yang diperkirakan seberat 28 ton dengan nilai mencapai Rp521 juta.
Penindakan dilakukan pada Selasa, 15 April 2025, di Pelabuhan Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Aksi gabungan ini melibatkan Kantor Wilayah Bea Cukai Riau, Bea Cukai Bengkalis, Bea Cukai Pekanbaru, Kanwil Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau, serta Kantor Pusat Bea Cukai.
Advertisement
"Penindakan ini kami laksanakan berdasarkan Nota Informasi Intelijen terkait dugaan pengangkutan mangga Thailand ilegal dari Batu Pahat, Malaysia, menuju perairan Mengkapan, Siak, tanpa dokumen impor," ujar Kepala Kanwil Bea Cukai Riau, Parjiya, Jumat (25/4/2025).
Advertisement
Buah ilegal itu diangkut menggunakan Kapal KM. Zulfa 03 yang terdeteksi saat hendak bersandar di Pelabuhan Sungai Rawa. Operasi gabungan Bea Cukai dan Denpom langsung melakukan patroli laut dan darat, hingga akhirnya kapal tersebut diamankan.
Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan 1.400 keranjang berisi mangga Thailand dengan total berat sekitar 28.000 kilogram. Selain buah ilegal, tim juga mengamankan satu kapal pengangkut dan empat awak kapal.
Â
Potensi Kerugian Negara
Satu orang berinisial Z yang merupakan nahkoda ditetapkan sebagai tersangka, sementara tiga anak buah kapal (ABK) masing-masing berinisial A, H, dan HW dijadikan saksi. Kapal KM.
Zulfa 03 kemudian disegel dan dibawa ke Dermaga Pos Bantu Bea Cukai Sei. Pakning, Bengkalis, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Akibat penyelundupan ini, negara diperkirakan mengalami potensi kerugian hingga Rp151 juta. Tindakan tersebut melanggar Pasal 102 huruf a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan yang telah diubah dengan UU Nomor 17 Tahun 2006. Pelaku diancam pidana penjara maksimal 10 tahun dan denda hingga Rp5 miliar.
"Penindakan ini bentuk komitmen Bea Cukai sebagai pengawal perbatasan dan pelindung masyarakat dari peredaran barang ilegal. Kami akan terus bersinergi dan bekerja secara profesional untuk menjaga kedaulatan ekonomi nasional," tutup Parjiya.
Advertisement
