Warga Kampung Beting, Jakarta Utara, mengaku belum merasakan dana kompensasi kenaikan harga BBM atau Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Warga RW 19, Tugu Utara, Kelurahan Koja, Jakarta Utara, sontak mengeluh.
Lurah Tugu Utara, Suhadi, menilai wajar bila warga mengeluh. Alasannya, selama ini pihaknya belum diminta untuk melakukan pendataan ulang atas warganya. Ia juga berharap ada pendataan ulang terhadap warganya.
"Kita juga kebingungan, karena mereka ini baru mendapatkan KTP. Sampai sekarang hanya pakai data BLT. Belum ada pendataan ulang. Data yang ada, beberapa waktu lalu, ada warga yang telah meninggal dunia dan pindah dari kawasan itu. Besar harapan kami agar BPS melakukan pendataan ulang terkait BLSM," kata Suhadi saat dihubungi, Selasa (25/6/2013).
Akibatnya, sebagian besar warga mengadu ke kantor kelurahan setempat. Warga menduga tidak cairnya dana BLSM ini karena KTP yang baru berumur 1 tahun.
"Cuma kalau memang kami baru terdaftar sebagai warga Jakarta kenapa yang lain bisa dapat? Ini pasti ada permainan. Apa gara-gara kami baru terdaftar sebagai warga Jakarta makanya tidak diberikan BLSM. Jangan pilih kasih dong," kata salah seorang warga Koja, Yanti (39).
Dari data yang diperoleh, total warga di lokasi ini sebanyak 716 Kepala Keluarga. Dari angka itu, hanya 339 KK yang mendapatkan BLSM.
Sisanya sebagian warga yang mendiami tanah ilegal ini mengaku tak terdaftar. Padahal, sebagian warga merupakan keluarga dari tidak mampu dan sangat membutuhkan bantuan tersebut. (Ism/Mut)
Lurah Tugu Utara, Suhadi, menilai wajar bila warga mengeluh. Alasannya, selama ini pihaknya belum diminta untuk melakukan pendataan ulang atas warganya. Ia juga berharap ada pendataan ulang terhadap warganya.
"Kita juga kebingungan, karena mereka ini baru mendapatkan KTP. Sampai sekarang hanya pakai data BLT. Belum ada pendataan ulang. Data yang ada, beberapa waktu lalu, ada warga yang telah meninggal dunia dan pindah dari kawasan itu. Besar harapan kami agar BPS melakukan pendataan ulang terkait BLSM," kata Suhadi saat dihubungi, Selasa (25/6/2013).
Akibatnya, sebagian besar warga mengadu ke kantor kelurahan setempat. Warga menduga tidak cairnya dana BLSM ini karena KTP yang baru berumur 1 tahun.
"Cuma kalau memang kami baru terdaftar sebagai warga Jakarta kenapa yang lain bisa dapat? Ini pasti ada permainan. Apa gara-gara kami baru terdaftar sebagai warga Jakarta makanya tidak diberikan BLSM. Jangan pilih kasih dong," kata salah seorang warga Koja, Yanti (39).
Dari data yang diperoleh, total warga di lokasi ini sebanyak 716 Kepala Keluarga. Dari angka itu, hanya 339 KK yang mendapatkan BLSM.
Sisanya sebagian warga yang mendiami tanah ilegal ini mengaku tak terdaftar. Padahal, sebagian warga merupakan keluarga dari tidak mampu dan sangat membutuhkan bantuan tersebut. (Ism/Mut)