Jajaran Polres Ponorogo menggelar pemeriksaan kelayakan senjata api para personel. Hasilnya, ada senjata api yang tidak layak digunakan yang masih dibawa petugas.
"Ini kita lakukan lagi pengecekan senpi. Jika sebelumnya sebulan sekali kita tingkatkan mempersiapkan menghadapi beberapa operasi yang akan digelar yaitu operasi ketupat" kata Kapolres Ponorogo, AKBP Iwan Kurniawan di Mapolres Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (26/7/2013).
Satu per satu senjata api yang dibawa anggota diperiksa. Dalam pemeriksaan, ditemukan 5 senjata api yang dianggap sudah tidak layak digunakan. Selain rusak, senpi sudah berkarat sehingga perlu perbaikan.
Pemeriksaan senjata ini sekaligus mengantisipasi kejahatan di bulan Ramadan. Langkah ini, kata dia, juga untuk mengoptimalkan kesiapan anggota dalam penggunaannya di lapangan.
Selain memeriksa kelayakan senpi, tim provos juga melakukan pengecekan terhadap surat izin penggunanannya. Dalam pemeriksaan ini, ditemukan sejumlah anggota yang memegang senpi, namun surat izin penggunaannya sudah mati.
Bagi pemegang senjata yang izin penggunannya sudah habis, senjata langsung ditarik untuk diamankan di gudang. Sementara bagi anggota yang senpi dan surat izinnya masih berlaku, langsung diminta memperagakan tata cara penggunaan senpi. Salah satunya dengan melakukan tembakan peringatan, sambil berlari.
Menurutnya, dalam watu dekat polisi rencananya akan melakukan latihan rutin penggunaan senjata api sesuai dengan prosedur. Sehingga pemegang senjata bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, ketika Hari Raya Idul Fitri, serta Pilgub Jawa Timur yang akan datang. "Kemudian operasi mata praja, yaitu pemilihan gubernur serta wakil gubernur," ujar dia. (Frd/Ism)
"Ini kita lakukan lagi pengecekan senpi. Jika sebelumnya sebulan sekali kita tingkatkan mempersiapkan menghadapi beberapa operasi yang akan digelar yaitu operasi ketupat" kata Kapolres Ponorogo, AKBP Iwan Kurniawan di Mapolres Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (26/7/2013).
Satu per satu senjata api yang dibawa anggota diperiksa. Dalam pemeriksaan, ditemukan 5 senjata api yang dianggap sudah tidak layak digunakan. Selain rusak, senpi sudah berkarat sehingga perlu perbaikan.
Pemeriksaan senjata ini sekaligus mengantisipasi kejahatan di bulan Ramadan. Langkah ini, kata dia, juga untuk mengoptimalkan kesiapan anggota dalam penggunaannya di lapangan.
Selain memeriksa kelayakan senpi, tim provos juga melakukan pengecekan terhadap surat izin penggunanannya. Dalam pemeriksaan ini, ditemukan sejumlah anggota yang memegang senpi, namun surat izin penggunaannya sudah mati.
Bagi pemegang senjata yang izin penggunannya sudah habis, senjata langsung ditarik untuk diamankan di gudang. Sementara bagi anggota yang senpi dan surat izinnya masih berlaku, langsung diminta memperagakan tata cara penggunaan senpi. Salah satunya dengan melakukan tembakan peringatan, sambil berlari.
Menurutnya, dalam watu dekat polisi rencananya akan melakukan latihan rutin penggunaan senjata api sesuai dengan prosedur. Sehingga pemegang senjata bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, ketika Hari Raya Idul Fitri, serta Pilgub Jawa Timur yang akan datang. "Kemudian operasi mata praja, yaitu pemilihan gubernur serta wakil gubernur," ujar dia. (Frd/Ism)