Proyek pengerjaan jalur alternatif lingkar gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat, dikebut untuk mengejar arus mudik nanti. Proyek ini sudah rampung 90 persen dan tinggal melengkapi rambu-rambu lalu lintas, serta ada sedikit penguatan aspal lintasan. Rencananya hari Senin 29 Juli, jalur alternif ini akan dilakukan uji coba sebelum dibuka untuk arus mudik nantinya.
"Secara umum kondisinya sudah siap, namun untuk memastikannya harus dilakukan uji kelayakan. Sehingga nantinya diketahui apa saja yang pelu ditambah," kata Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Pudji Hartanto di Jakarta, Minggu (28/7/2013).
Proses pengerjaan jalur alternatif lingkar gentong kini sedang dilakukan pengaspalan, proses pengaspalan ini dilakukan untuk penebalan bagian badan jalan dari aspal terdahulu. Selain proses penebalan aspal, jalur ini juga mengalami pelebaran baik dari sisi kiri dan kanan jalan, terutama pada tanjakan dan pengkolan.
Sejumlah drainase untuk menghindari longsoran pada tebing terus dikerjakan, mengingat jalur tersebut rawan longsor karena tahun ini musim arus mudik terus diguyur hujan lebat. Rambu-rambu lalu lintas yang ditempatkan di jalur tersebut, akan ditambah untuk mengingatkan para pemudik agar lebih waspada. Kemudian proses pengecatan marka jalan di sepanjang jalur tersebut pun dikejar penyelesainnya.
Berbagai proses pengerjaan ini diupayakan selesai H-10 nanti, sehingga jalur alternatif lingkar gentong ini bisa menjadi salah satu solusi kemacetan di wilayah jalur gentong Tasikmalaya yang kerap terjadi. Proses penyelesaian jalur tersebut tentunya harus melalui pengujian kelayakan jalan.
Rencananya pada Senin, jalur tersebut akan dilakukan uji coba. Namun demikian pihak kepolisian meminta adanya penambahan rambu-rambu lalu lintas dan penerangan jalan, serta pengaman sehingga bisa mengurangi kecelakaan.
Proyek alternatif lingkar gentong merupakan proyek pemerintah 2012 lalu dan ditargetkan rampung 2014 mendatang. Proyek jalur sepanjang 1.2 km ini ditujukan untuk menghindari kemacetan ditanjakan dan turunan gentong yang sangat panjang. Terutama di jembatan trowek yang sempit dan menanjak. Dengan adanya proyek lingkar gentong ini, turunan dan tanjakan tersebut lebih pendek dengan kondisi tanjakan dan turunan tidak terlalu curam, sehingga dapat menghindari kecelakaan. (Frd/Ism)
"Secara umum kondisinya sudah siap, namun untuk memastikannya harus dilakukan uji kelayakan. Sehingga nantinya diketahui apa saja yang pelu ditambah," kata Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Pudji Hartanto di Jakarta, Minggu (28/7/2013).
Proses pengerjaan jalur alternatif lingkar gentong kini sedang dilakukan pengaspalan, proses pengaspalan ini dilakukan untuk penebalan bagian badan jalan dari aspal terdahulu. Selain proses penebalan aspal, jalur ini juga mengalami pelebaran baik dari sisi kiri dan kanan jalan, terutama pada tanjakan dan pengkolan.
Sejumlah drainase untuk menghindari longsoran pada tebing terus dikerjakan, mengingat jalur tersebut rawan longsor karena tahun ini musim arus mudik terus diguyur hujan lebat. Rambu-rambu lalu lintas yang ditempatkan di jalur tersebut, akan ditambah untuk mengingatkan para pemudik agar lebih waspada. Kemudian proses pengecatan marka jalan di sepanjang jalur tersebut pun dikejar penyelesainnya.
Berbagai proses pengerjaan ini diupayakan selesai H-10 nanti, sehingga jalur alternatif lingkar gentong ini bisa menjadi salah satu solusi kemacetan di wilayah jalur gentong Tasikmalaya yang kerap terjadi. Proses penyelesaian jalur tersebut tentunya harus melalui pengujian kelayakan jalan.
Rencananya pada Senin, jalur tersebut akan dilakukan uji coba. Namun demikian pihak kepolisian meminta adanya penambahan rambu-rambu lalu lintas dan penerangan jalan, serta pengaman sehingga bisa mengurangi kecelakaan.
Proyek alternatif lingkar gentong merupakan proyek pemerintah 2012 lalu dan ditargetkan rampung 2014 mendatang. Proyek jalur sepanjang 1.2 km ini ditujukan untuk menghindari kemacetan ditanjakan dan turunan gentong yang sangat panjang. Terutama di jembatan trowek yang sempit dan menanjak. Dengan adanya proyek lingkar gentong ini, turunan dan tanjakan tersebut lebih pendek dengan kondisi tanjakan dan turunan tidak terlalu curam, sehingga dapat menghindari kecelakaan. (Frd/Ism)