THR Terakhir Aiptu Dwiyatna untuk Si Bungsu

Uang THR itu ternyata menjadi yang terkhir bagi Krisna, anak bungsu Aiptu Dwiyatno.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 07 Agu 2013, 12:10 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2013, 12:10 WIB
ditembak-hendak-ceramah130807b.jpg
Peristiwa penembakan terhadap Aiptu Dwiyatna menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Sebelum peristiwa penembakan di Ciputat pagi tadi sekitar pukul 04.30 WIB, Aiptu Dwiyatna memberikan sesuatu kepada anaknya.

Tak disangka, itu merupakan pemberian terakhir Aiptu Dwiyatna kepada si bungsu, Krisna. "Tadi sahur bareng, terus ditanya mau THR berapa," kata Krisna saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Rabu (7/8/2013).

Bocah berusia 11 tahun itu mengatakan sempat sahur bersama sang ayah. Sesaat sebelum Aiptu Dwiyatna pergi bertugas, Krisna dibangunkan untuk sahur.

Ternyata sang ayah kala itu hendak memberikan THR. "Terus dibangunin, eh dikasih uang Rp 50 ribu," ujar anak bungsu Aiptu Dwiyatna polos.

Namun demikian, kepergian sang ayah sama sekali tak diduga dan tak ada tanda-tanda. Firasat justru dirasakan anak sulung Aiptu Dwiyatna, Bripda Eko Widiyantoro. Ia pun mengaku sempat berbuka bersama di rumah.

Setelah itu, Eko yang merupakan anggota Sabhara Polda Metro Jaya pergi dinas piket malam. Pagi harinya, dirinya mendapat kabar dari sang paman kalau ayahnya meninggal dengan luka tembak.

"Nggak ada firasat. Kemarin saya piket malam. Terima kabar dari paman saya, kalau ayah saya meninggal ada luka tembak di kepala," ujar Eko.

Sehari sebelum Lebaran, Eko dan Krisna kehilangan ayahnya, mereka kini tak dapat merayakan Lebaran bersama. Dengan tabah, keduanya ikut mengantar jenazah sang ayah dari RS Polri menuju rumah duka dan dimakamkan di TPU Pamulang. (Tnt/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya