Arya Abdi: PT Indoguna Utama Sumbang Munas PKS US$ 10 Ribu

Direktur PT Indoguna, Arya Abdi Effendy mengaku pernah memberikan US$ 10 ribu untuk Munas PKS tahun 2012. Penyerahan uang di Kementan.

oleh Sugeng Triono diperbarui 16 Agu 2013, 14:35 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2013, 14:35 WIB
arya-abdi-130517b.jpg
PT Indoguna Utama yang menjadi rekanan perusahaan importir daging sapi Kementerian Pertanian pernah memberikan sumbangan untuk acara Musyawarah Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2012 lalu. Sumbangan senilai US$ 10 ribu atau setara Rp 1 miliar itu diserahkan di Kementerian Pertanian.

Demikian diungkapkan Direktur PT Indoguna, Arya Abdi Effendy saat memberi kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, dengan terdakwa Ahmad Fathanah yang juga teman dekat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

"Kami pernah memberikan US$ 10 ribu untuk Munas PKS tahun 2012," ujar Arya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Namun, saat ditanya majelis hakim kepada siapa uang tersebut diserahkan, Arya mengaku tidak ingat. Ia hanya mengatakan pemberian dalam jumlah fantastis itu dilakukan di kantor Kementerian Pertanian.

"Kepada kader PKS, tapi saya lupa posisinya. Jika tidak salah namanya Arjuna, saya tidak ingat namanya. Uangnya di dalam tas, betul (di Kementerian Pertanian)," jawab Arya.

Luthfi Sakit

Sementara itu, terdakwa suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian Luthfi Hasan Ishaaq terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran penyakit hemoroid atau ambeien yang dideritanya kambuh.

Namun, meski mengalami pendarahan pada pencernaannya dan sudah dibawa ke Rumah Sakit MMC, mantan Presiden PKS tersebut tetap menolak disebut dirinya sedang sakit.

"Sehat kok. Lihat ini, sehatkan badan saya," kata Luthfi Hasan di Rumah Sakit MMC, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis 15 Agustus kemarin. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya