Aipda Anumerta Sukardi tewas setelah ditembak orang tak dikenal di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said semalam. Keluarga menilai anggota Provost Polair Polri itu sebagai sosok kepala keluarga yang teladan. Masih ada pesan almarhum yang masih terngiang.
"Bapak itu selalu mengatakan, kamu jangan capek-capek ya, biar saya aja yang kerja nyari uang. Bapak itu sosok yang teladan bagi kami" kata Tirta Sari (45) istri mendiang Sukardi, di kediamanannya Jalan Cipinang Baru Raya RT 8/RW6 Blok J, Jakarta Timur, Rabu (11/9/2013).
Tirta mengenang mendiang suaminya yang selalu mendidik anak-anaknya dengan cara santun. "Bapak selalu menasehati anak-anaknya dengan baik-baik," kenang Tirta.
Hal senada dituturkan Dita Kardina Putri (19), putri sulung Sukardi. Dita menyatakan ayahnya tidak pernah marah jika menasihati anak-anaknya. "Ayah memang melarang aku pacaran, tapi bilanginnya nggak pake marah dan nggak selalu bilang baik-baik," tutur Dita.
Ada pesan yang selalu diberikan ayahnya, yang kini masih terngiang. Yakni jangan pernah tinggalkan belajar. "Ayah selalu berpesan, harus rajin belajar dan jangan pernah tinggalin sekolah biar jadi orang sukses," sambung Dita.
Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal iring-iringan 6 truk tronton dengan sepeda motor Honda Supra B 6671 TXL sekitar pukul 22.15 WIB. Sukardi meninggalkan seorang istri, Tirta Sari (45), dan tiga orang anak, yaitu Dita Kardina Putri (19), Devi Novita Sari (17), dan Muhammad Adi Wibowo (8). (Ary/Ism)
"Bapak itu selalu mengatakan, kamu jangan capek-capek ya, biar saya aja yang kerja nyari uang. Bapak itu sosok yang teladan bagi kami" kata Tirta Sari (45) istri mendiang Sukardi, di kediamanannya Jalan Cipinang Baru Raya RT 8/RW6 Blok J, Jakarta Timur, Rabu (11/9/2013).
Tirta mengenang mendiang suaminya yang selalu mendidik anak-anaknya dengan cara santun. "Bapak selalu menasehati anak-anaknya dengan baik-baik," kenang Tirta.
Hal senada dituturkan Dita Kardina Putri (19), putri sulung Sukardi. Dita menyatakan ayahnya tidak pernah marah jika menasihati anak-anaknya. "Ayah memang melarang aku pacaran, tapi bilanginnya nggak pake marah dan nggak selalu bilang baik-baik," tutur Dita.
Ada pesan yang selalu diberikan ayahnya, yang kini masih terngiang. Yakni jangan pernah tinggalkan belajar. "Ayah selalu berpesan, harus rajin belajar dan jangan pernah tinggalin sekolah biar jadi orang sukses," sambung Dita.
Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal iring-iringan 6 truk tronton dengan sepeda motor Honda Supra B 6671 TXL sekitar pukul 22.15 WIB. Sukardi meninggalkan seorang istri, Tirta Sari (45), dan tiga orang anak, yaitu Dita Kardina Putri (19), Devi Novita Sari (17), dan Muhammad Adi Wibowo (8). (Ary/Ism)