Brigadir Polisi Satu (Briptu) Ruslan Kusuma, menjadi korban penembakan dan perampokan saat mencuci motor di tempat pencucian motor Arema di Depok. Ia pun menderita luka tembak di bagian paha kiri.
Akibatnya, saat ini belum diketahui apakah dirinya bisa kembali bertugas seperti semula atau tidak. Namun bila tidak, bagaimana nasib Briptu Ruslan di kepolisian?
"Saya kira Polri banyak jabatan yang tidak menggunakan ketangkasanlah, kan bisa jadi staf. Bisa jadi di dalam, yang tak perlu badan yang kuat," kata anggota Kompolnas Adrianus Meilala di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/9/2013).
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie menyatakan, Korps Bhayangkara akan memberi penempatan yang sesuai setelah diketahui kondisi terakhir Ruslan.
"Nanti itu pertimbangan pimpinan yang bekerja dengan SDM," ujar Ronny.
Penembakan terhadap Ruslan terjadi saat ia mencuci sepeda motornya di tempat pencucian Arema. Ia juga sedang tidak berpakaian dinas ketika 4 pria tak dikenal mendatanginya pada Jumat 13 September pukul 18.45 WIB, lalu menembak dan membawa kabur motor Kawasaki Ninja 250 cc miliknya.
Penembakan ini hanya berselang 3 hari dari penembakan Aipda Sukardi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Aipda Anumerta Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal 6 truk tronton pada Selasa 10 September malam lalu. (Tnt/Sss)
Akibatnya, saat ini belum diketahui apakah dirinya bisa kembali bertugas seperti semula atau tidak. Namun bila tidak, bagaimana nasib Briptu Ruslan di kepolisian?
"Saya kira Polri banyak jabatan yang tidak menggunakan ketangkasanlah, kan bisa jadi staf. Bisa jadi di dalam, yang tak perlu badan yang kuat," kata anggota Kompolnas Adrianus Meilala di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/9/2013).
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie menyatakan, Korps Bhayangkara akan memberi penempatan yang sesuai setelah diketahui kondisi terakhir Ruslan.
"Nanti itu pertimbangan pimpinan yang bekerja dengan SDM," ujar Ronny.
Penembakan terhadap Ruslan terjadi saat ia mencuci sepeda motornya di tempat pencucian Arema. Ia juga sedang tidak berpakaian dinas ketika 4 pria tak dikenal mendatanginya pada Jumat 13 September pukul 18.45 WIB, lalu menembak dan membawa kabur motor Kawasaki Ninja 250 cc miliknya.
Penembakan ini hanya berselang 3 hari dari penembakan Aipda Sukardi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Aipda Anumerta Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal 6 truk tronton pada Selasa 10 September malam lalu. (Tnt/Sss)