Ahok: Kita Bukan Anti-Mal

"Prinsip kita bukan anti mal. Prinsip kita jangan daya dukung jalan yang tidak cukup Anda bangunkan mal," ujar Basuki Tjahaja Purnama.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 17 Sep 2013, 13:16 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2013, 13:16 WIB
jokowi-ahok-130730b.jpg
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menghentikan izin pembangunan mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta.

Sebab, prinsip pelarangan itu karena kemacetan parah yang kerap terjadi di kawasan pusat belanja. Sementara transportasi di DKI belum memadai. "Memang sekarang di-stop kok, karena memang nggak mungkin mendukung," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (17/9/2013).

Maka itu, lanjut Ahok, saat ini pembangunan mal baru di wilayah DKI akan dihentikan. Sambil menunggu pembenahan transportasi massa.

Apabila angkutan umum sudah layak dan memadai, kemungkinan perizinan mal kembali disetujui. Tetapi masih harus melalui syarat tertentu, misalnya disesuaikan dengan tata ruang, kondisi geografis dan ketersediaan transportasi. Sehingga tidak lagi dibangun begitu saja di lahan kosong tanpa memperhatikan dampak sosialnya.

"Prinsip kita bukan anti-mal. Prinsip kita jangan daya dukung jalan yang tidak cukup Anda bangunkan mal. Itu tidak boleh. Jadi nanti di Jakarta bangun gedung tinggi nggak bisa kalau nggak ada transportasi massal," kata Ahok.

Jokowi menegaskan tidak akan menyetujui 14 pengajuan izin pembangunan mal di Jakarta. Sebab DKI membutuhkan harmonisasi atau keseimbangan tata ruang. Tak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga pembangunan harus memiliki sisi sosial, budaya, dan reliji. (Rmn/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya