Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan agar tak ada matahari kembar di dalam pemerintahan Prabowo Subianto. Peringatan ini disampaikannya menanggapi kunjungan para menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto ke Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Solo.
Beberapa menteri yang mendatangi Jokowi adalah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang datang pada Selasa, (8/4/2025). Selang satu hari, Menko Pangan Zulkifli Hasan juga menemui Jokowi.Â
Advertisement
Baca Juga
Kemudian hari ini, giliran Menteri Kelautan dan Perikanan (KPP) Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangi Jokowi.
Advertisement
"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar," kata Mardani, saat dikonfirmasi, Jumat (11/4/2025).
Meski begitu, Mardani menilai, Prabowo tak akan tersinggung jika para menterinya bertemu dengan Jokowi.
"Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya, dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi," ujarnya.
Namun, dia kembali menegaskan, jangan sampai ada matahari kembar. Sebab, satu matahari saja dalam keadaan berat.
"Yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua gitu," imbuh dia.
Bahlil Lahadalia Kunjungi Jokowi di Solo
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengunjungi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), dalam rangka bersilaturahmi dalam momen Hari Raya Idul Fitri.Â
Bahlil yang juga Menteri ESDM itu mengungkapkan bahwa pertemuan itu bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan juga bentuk penghormatan kepada sosok yang ia anggap sebagai gurunya dalam dunia pemerintahan. Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman pribadi Jokowi di Solo.
Pada kesempatan itu, Bahlil Lahadalia datang bersama istri dan anak-anaknya. Mereka disambut langsung oleh Jokowi dan Iriana di teras rumah. Selain keluarga Bahlil, turut hadir pula Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji. Suasana pertemuan terlihat hangat dan penuh keakraban di tengah momentum hari besar keagamaan.
Pertemuan tersebut dimulai sekitar pukul 20.15 WIB dan berlangsung lebih dari satu jam. Meskipun hujan turun ketika rombongan tiba, hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka untuk bersilaturahmi.Â
"Alhamdulillah, saya hari ini bersama istri dan seluruh anak-anak bersama Pak Menteri Kependudukan datang bersilaturahmi dengan Bapak Jokowi, Presiden ke-7 di kediaman dalam rangka hari raya," kata Bahlil di sela-sela acara silaturahmi dengan Jokowi di Jalan Kutai Utara No. 1, Solo, pada Selasa (8/4/2025) malam.Â
Advertisement
Murid Jokowi
Bahlil menjelaskan bahwa kunjungan ini sebenarnya direncanakan beberapa hari sebelumnya. Ia sempat mudik lebih dulu ke kampung halaman istrinya, Sri Suparni Lahadalia, di Sragen, Jawa Tengah. Namun saat itu, Jokowi sedang berada di luar kota bersama keluarga, sehingga pertemuan baru bisa dilakukan pada malam ini.
"Secara kebetulan waktu kami datang duluan ke kampung istri di Sragen beberapa hari lalu, kami belum sempat ketemu Pak Jokowi karena Bapak Presiden ke-7 sedang di Bali. Dan Alhamdulillah, saya berkesempatan hari ini Bapak Presiden Jokowi, Presiden ke-7 berkenan menerima kami di kediaman," ucap Bahlil.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai isi percakapan dalam pertemuan itu, Bahlil tidak memberikan penjelasan mendetail. Namun, ia menyampaikan bahwa momen tersebut menjadi ajang melepas rindu.Â
"Ya kangen sama Bapak juga, sama Ibu (Iriana). Makan sama-sama terus ngomong ringan ya perkembangan ekonomi. Ya, saya kan muridnya Bapak Presiden Jokowi," tuturnya.
Â
Reporter:Â Alma Fikhasari/Merdeka
