GOR Koja yang tengah dibangun tiba-tiba ambruk pada Kamis 19 September lalu. Ambruknya areal tangga pada pembangunan proyek itu dinilai kelengahan pihak kontraktor.
"Jadi kontraktor yang mengerjakan rancangan proyek GOR itu sudah 24 %, bahkan sudah mencapai penyelesaiaan 38 %, sayangnya itu pihak kontraktor lengah. Ini musibah, Insya Allah mereka bertanggung jawab," ujar Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Ratiyono di kantornya, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (24/9/2013).
Dia mengatakan, semua penyimpangan terkait bahan-bahan yang digunakan pihak kontraktor kini tengah diteliti oleh Tim Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Jika memang melanggar aturan dari Dinas Perumahan DKI Jakarta, maka akan ada sanksi tegas.
"Kita tunggu penyelidkan Tim Puslabor Polri dulu, baru kita bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kemarin itu semuanya sudah diambil, bahan-bahan bangunan, besi sudah dibawa tim Puslabfor," kata Ratiyono.
Ratiyono menjelaskan, lelang untuk proyek pembangunan GOR ini dilakukan secara terbuka. Oleh karena itu, baik kontraktor baru maupun lama bisa menangani pembangunan GOR. "Seperti yang saya katakan tadi, sementara kita percayakan pihak perwajib, kita tunggu dari Polres," tandasnya.
Proyek pembangunan GOR yang dikerjakan oleh PT Ganiko Adi Perkasa ini roboh pada Kamis (19/9/2013) sekira pukul 17.50 WIB. Dalam pengerjaannya, proyek ini dikerjakan oleh sekira 138 pekerja. Sebanyak 8 pekerja terluka. (Mvi/Ism)
"Jadi kontraktor yang mengerjakan rancangan proyek GOR itu sudah 24 %, bahkan sudah mencapai penyelesaiaan 38 %, sayangnya itu pihak kontraktor lengah. Ini musibah, Insya Allah mereka bertanggung jawab," ujar Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Ratiyono di kantornya, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (24/9/2013).
Dia mengatakan, semua penyimpangan terkait bahan-bahan yang digunakan pihak kontraktor kini tengah diteliti oleh Tim Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Jika memang melanggar aturan dari Dinas Perumahan DKI Jakarta, maka akan ada sanksi tegas.
"Kita tunggu penyelidkan Tim Puslabor Polri dulu, baru kita bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kemarin itu semuanya sudah diambil, bahan-bahan bangunan, besi sudah dibawa tim Puslabfor," kata Ratiyono.
Ratiyono menjelaskan, lelang untuk proyek pembangunan GOR ini dilakukan secara terbuka. Oleh karena itu, baik kontraktor baru maupun lama bisa menangani pembangunan GOR. "Seperti yang saya katakan tadi, sementara kita percayakan pihak perwajib, kita tunggu dari Polres," tandasnya.
Proyek pembangunan GOR yang dikerjakan oleh PT Ganiko Adi Perkasa ini roboh pada Kamis (19/9/2013) sekira pukul 17.50 WIB. Dalam pengerjaannya, proyek ini dikerjakan oleh sekira 138 pekerja. Sebanyak 8 pekerja terluka. (Mvi/Ism)