Bagi Anda yang pernah bepergian dengan kereta api mungkin tidak menyadari sosok yang mengantar anda selamat sampai di tujuan, yakni masinis yang menjalankan lokomotif. Profesi yang harus bekerja siang malam menjaga konsentrasi membawa ratusan nyawa.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (27/2013), deru mesin kereta api datang memasuki stasiun saatnya memulai perjalanan. Bagi sang pilot lokomotif alias masinis kereta api jarak jauh, inilah awal tanggung jawab besar. Tak peduli malam hari, sang masinis membawa rangkaian panjang kereta berisi ratusan penumpang hingga selamat sampai tujuan adalah harga mati.
Berbagai tahap harus dilewati masinis yang hendak bertugas untuk memastikan masinis benar-benar siap menjalankan tugasnya. Di saat penumpang menunggu kereta datang masinis terlebih dulu mendapat pengarahan mengenai jalur yang akan dilewati serta persiapan lainnya.
Tak hanya harus paham seluk beluk jalur, memeriksa kondisi tubuh sang masinis juga tak kalah penting. Fisik yang prima benar-benar jadi faktor penting bagi masinis agar tetap fokus selama bekerja. Karena itulah masinis kereta jarak jauh tak boleh bekerja lebih dari 4 jam. Biasanya pergantian masinis dilakukan di stasiun besar.
"Saat malam hari orang-orang tidur kita harus bekerja. Terkadang kita harus berhenti saat ada longsor. Dan baru berjalan lagi setelah diijinkan," kata masinis Sugeng Winarto.
Setelah memeriksa lokomotif, saatnya bagi Sugeng untuk bertugas. Sebelum lokomotif dijalankan, sekali lagi persiapan dilakukan masinis bersama asistennya. Setelah semuanya siap, waktunya kereta diberangkatkan setelah peluit ditiupkan kondektur.
Selama menjalankan kereta, konsentrasi harus betul-betul dijaga, memperhatikan rambu-rambu kereta dan komunikasi dengan stasiun terdekat juga harus terus dilakukan. Saat para penumpang terlelap dibuai kenyamanan di gerbong penumpang, mereka harus menghadapi tantangan terberat: serangan kantuk yang bisa kapan saja menyerang. Tapi ada alasan khusus para pekerja malam pengendara kereta ini tetap bisa fokus dalam menjalani profesinya.
"Kita sebagai insan perkeretaapian kita bangga. Karena tidak semua orang bisa menjalankan otomotif dan mengantarkan orang tiba dengan selamat di tempat tujuan," imbuh Sugeng.
Bagi mereka yang bekerja siang malam, ada alasan tetap setia melakoni profesi ini. Yakni, kepuasan batin bekerja di atas ribuan kilometer rel besi, mengantar penumpang selamat sampai di tujuan. (Adi/Mut)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (27/2013), deru mesin kereta api datang memasuki stasiun saatnya memulai perjalanan. Bagi sang pilot lokomotif alias masinis kereta api jarak jauh, inilah awal tanggung jawab besar. Tak peduli malam hari, sang masinis membawa rangkaian panjang kereta berisi ratusan penumpang hingga selamat sampai tujuan adalah harga mati.
Berbagai tahap harus dilewati masinis yang hendak bertugas untuk memastikan masinis benar-benar siap menjalankan tugasnya. Di saat penumpang menunggu kereta datang masinis terlebih dulu mendapat pengarahan mengenai jalur yang akan dilewati serta persiapan lainnya.
Tak hanya harus paham seluk beluk jalur, memeriksa kondisi tubuh sang masinis juga tak kalah penting. Fisik yang prima benar-benar jadi faktor penting bagi masinis agar tetap fokus selama bekerja. Karena itulah masinis kereta jarak jauh tak boleh bekerja lebih dari 4 jam. Biasanya pergantian masinis dilakukan di stasiun besar.
"Saat malam hari orang-orang tidur kita harus bekerja. Terkadang kita harus berhenti saat ada longsor. Dan baru berjalan lagi setelah diijinkan," kata masinis Sugeng Winarto.
Setelah memeriksa lokomotif, saatnya bagi Sugeng untuk bertugas. Sebelum lokomotif dijalankan, sekali lagi persiapan dilakukan masinis bersama asistennya. Setelah semuanya siap, waktunya kereta diberangkatkan setelah peluit ditiupkan kondektur.
Selama menjalankan kereta, konsentrasi harus betul-betul dijaga, memperhatikan rambu-rambu kereta dan komunikasi dengan stasiun terdekat juga harus terus dilakukan. Saat para penumpang terlelap dibuai kenyamanan di gerbong penumpang, mereka harus menghadapi tantangan terberat: serangan kantuk yang bisa kapan saja menyerang. Tapi ada alasan khusus para pekerja malam pengendara kereta ini tetap bisa fokus dalam menjalani profesinya.
"Kita sebagai insan perkeretaapian kita bangga. Karena tidak semua orang bisa menjalankan otomotif dan mengantarkan orang tiba dengan selamat di tempat tujuan," imbuh Sugeng.
Bagi mereka yang bekerja siang malam, ada alasan tetap setia melakoni profesi ini. Yakni, kepuasan batin bekerja di atas ribuan kilometer rel besi, mengantar penumpang selamat sampai di tujuan. (Adi/Mut)