`Kok Lebih Bangga Gangnam Style Dibanding Poco-poco?`

Saat ini generasi muda tanah air dinilai lebih bangga dan lebih mengapresiasi kebudayaan negara lain.

oleh Edward Panggabean diperbarui 05 Okt 2013, 20:55 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2013, 20:55 WIB
jumhur-diaspora130718b.jpg
Ragam budaya Indonesia makin tergerus oleh budaya dari luar negeri. Generasi muda tanah air dinilai lebih bangga dan lebih mengapresiasi kebudayaan negara lain. Kemungkinan saat ini, tarian poco-poco dari Maluku masih kalah populer dibandingkan dengan Gangnam style dari Korea.

"Kok kita lebih bangga dengan Gangnam style dibanding Sajojo atau Poco-poco?" kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat saat memberikan sambutan dalam Lokakarya dan Pengukuhan Pengurus DPP Persaudaraan Persaudaraan Etnis Nasionalisme (PENA) di Jakarta, Sabtu (5/10/2013).

"Paling tidak pemuda Indonesia berimbang memberlakukan budaya kita. Bagaimana nanti ada 10 ribu menari poco-poco atau Sajojo di Monas," tantangnya.

Jumhur menilai, selama ini ada ketidakseimbangan porsi budaya luar dengan kebudayaan Indonesia dalam kehidupan berbangsa. Menjadi tugas pemuda untuk bisa mengapresasi unsur-unsur budaya tanah air.

"Setiap suku bangsa punya peradabannya masing-masing. Ini tidak dieksplorasi bangsa ini," pungkas Jumhur.

Jadi pilih mana, poco-poco atau Gangnam style? (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya