Hidup di bui, tidak menjadi penghalang untuk tetap berkarya. Hal inilah yang menginspirasi sejumlah narapidana Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Ngawi, Jawa Timur untuk membuat berbagai kerajinan tangan yang tentunya bisa menambah penghasilan.
Siapa sangka aneka kerajinan cantik dari limbah kayu jati ini adalah hasil tangan-tangan kreatif para napi. Tapi begitulah kenyataannya. Para napi Lapas II B Ngawi ini telah dibina dan terlatih untuk membuat aneka kerajinan tangan, seperti terlihat dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Kamis (10/10/2013).
Hampir setiap hari, sejumlah napi di lapas tersebut sibuk membuat berbagai macam kerajinan dari limbah kayu jati. Mereka mengubahnya menjadi aneka kerajinan, di antaranya tempayan, tempat air, guci, tempat buah dan lain sebagainya.
Adalah Ifan Setyawan dan Subandi, 2 di antara penghuni lapas yang cukup antusias mengikuti kegiatan membuat kerajinan tersebut.
Harga aneka kerajinan tangan ini jika dijual mulai Rp 50 hingga mencapai ratusan ribu rupiah. Semua tergantung besar kecilnya kerajinan tersebut. Kerajinan-kerajinan ini tak hanya dijual di lingkungan penjara atau kerabat yang datang membesuk. Hasil karya para napi ini juga telah dijual di sejumlah galeri souvenir di Ngawi. (Tnt)
Siapa sangka aneka kerajinan cantik dari limbah kayu jati ini adalah hasil tangan-tangan kreatif para napi. Tapi begitulah kenyataannya. Para napi Lapas II B Ngawi ini telah dibina dan terlatih untuk membuat aneka kerajinan tangan, seperti terlihat dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Kamis (10/10/2013).
Hampir setiap hari, sejumlah napi di lapas tersebut sibuk membuat berbagai macam kerajinan dari limbah kayu jati. Mereka mengubahnya menjadi aneka kerajinan, di antaranya tempayan, tempat air, guci, tempat buah dan lain sebagainya.
Adalah Ifan Setyawan dan Subandi, 2 di antara penghuni lapas yang cukup antusias mengikuti kegiatan membuat kerajinan tersebut.
Harga aneka kerajinan tangan ini jika dijual mulai Rp 50 hingga mencapai ratusan ribu rupiah. Semua tergantung besar kecilnya kerajinan tersebut. Kerajinan-kerajinan ini tak hanya dijual di lingkungan penjara atau kerabat yang datang membesuk. Hasil karya para napi ini juga telah dijual di sejumlah galeri souvenir di Ngawi. (Tnt)