Tersangka dugaan suap proyek hambalang Andi Alfian Mallarangeng mendapatkan kunjungan dari keluarganya. Sang adik, Rizal Mallarangeng datang membawa pesanan Andi, buku karya Dan Brown berjudul Inferno.
Kenapa buku yang bisa juga berarti neraka itu yang dipilih Andi?
"Iya, sudah diberikan. Bagus, dia ada sejarahnya mengungkap soal misteri, tapi juga ada sejarahnya," kata Rizal usai mengunjungi Andi di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Inferno merupakan novel misteri thriller karya Dan Brown yang baru dirilis 14 Mei 2013 lalu. Inferno merupakan buku ke-4 dalam seri Robert Langdon--tokoh utama dari Angel & Demons, The Da Vinci Code, dan The Lost Symbol. Seperti novel-novel sebelumnya, buku yang satu ini juga menuai protes. Kali ini datang dari warga Manila, Filipina. Karena tokoh dalam novel itu, Robert Langdon menyebut Manila sebagai pintu menuju neraka.
Andi memang hobi membaca buku, terutama novel. Semua jenis novel dilahapnya. Tak cuma novel sejenis Inferno.
"Apa saja. Ada yang fiksi, sastra, tentang filosofi kehidupan, sejarah, petualangan," tuturnya.
Andi diduga memperkaya diri sendiri dan orang lain yang merugikan negara dengan cara menyalahgunakan wewenangnya sebagai Menpora kala itu. Kerugian negara akibat kasus ini ditaksir mencapai Rp 463 miliar. (Ndy/Sss)
Kenapa buku yang bisa juga berarti neraka itu yang dipilih Andi?
"Iya, sudah diberikan. Bagus, dia ada sejarahnya mengungkap soal misteri, tapi juga ada sejarahnya," kata Rizal usai mengunjungi Andi di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Inferno merupakan novel misteri thriller karya Dan Brown yang baru dirilis 14 Mei 2013 lalu. Inferno merupakan buku ke-4 dalam seri Robert Langdon--tokoh utama dari Angel & Demons, The Da Vinci Code, dan The Lost Symbol. Seperti novel-novel sebelumnya, buku yang satu ini juga menuai protes. Kali ini datang dari warga Manila, Filipina. Karena tokoh dalam novel itu, Robert Langdon menyebut Manila sebagai pintu menuju neraka.
Andi memang hobi membaca buku, terutama novel. Semua jenis novel dilahapnya. Tak cuma novel sejenis Inferno.
"Apa saja. Ada yang fiksi, sastra, tentang filosofi kehidupan, sejarah, petualangan," tuturnya.
Andi diduga memperkaya diri sendiri dan orang lain yang merugikan negara dengan cara menyalahgunakan wewenangnya sebagai Menpora kala itu. Kerugian negara akibat kasus ini ditaksir mencapai Rp 463 miliar. (Ndy/Sss)