Dokter Disiram Kopi, RS Husada: Kami Tidak Menyalahkan Pelaku

Kejadian itu dipicu karena pasien merasa tersinggung atas perkataan dokter. Saat ini kasus itu sudah masuk ke kepolisian.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Nov 2013, 10:02 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2013, 10:02 WIB
siram-kopi-131122b.jpg
Peristiwa penyiraman kopi panas dokter spesialis kandungan di RS Husada, Jakarta Pusat, cukup mencengangkan. Sebab, kejadian itu dipicu karena pelaku merasa tersinggung atas perkataan dokter. Saat ini kasus itu sudah masuk ke kepolisian.

"Ya, mungkin saat itu dia khawatir dengan kondisi pasangan. Tapi reaksinya ternyata agak berlebihan. Ya, banyak faktor psikologis, tapi itu di luar konteksnya," kata penanggung jawab Humas RS Husada Happy Herawati dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Jumat (22/11/2012).

Happy mengatakan, kejadian itu bisa disebabkan banyak faktor. Salah satunya faktor psikologi pelaku yang tidak menentu.

Dokter yang disiram, dr FM, memang terkenal sangat suka berkomunikasi dengan siapa pun termasuk dengan pasien. Namun kemungkinan, saat itu kondisi psikologis pelaku sedang tidak baik.

Meski begitu, dirinya tidak berarti membela dokter atau menyalahkan pelaku. Sebab, tidak ada yang bisa menebak perubahan psikologis seseorang.

"Kami tidak menyalahkan, yang namanya reaksi emosi. Tapi kan bisa disampaikan dan seharusnya tidak sampai ada kontak fisik, apalagi itu wanita. Jadi kami tidak menyalahkan pelaku," tandas Happy.

Insiden itu terjadi pada Senin 18 November lalu di kamar 226 RS Husada, Jakarta Pusat. Tak cuma menyiram kopi panas, pelaku berinisial HH juga berulang kali memukul wajah FM.

[baca: Siram Dokter dengan Kopi Panas, Pasien RS Husada Dipolisikan]

"Sebelum kejadian, korban yang merupakan dokter mengucapkan kata-kata yang menyinggung tersangka dengan menyebut ada hubungan dengan wanita berusia 18 tahun," kata Kapolsek Sawah Besar Kompol Shinto Silitonga kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis 21 November 2013. (Ism/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya