`Boediono Diperiksa, Pertarungan Politik Century Jilid II Dimulai

Buntut pemeriksaan itu, beberapa anggota Tim Pengawas Century DPR menyarankan agar Boediono mengundurkan diri dari kursi wapres.

oleh Ismoko Widjaya diperbarui 27 Nov 2013, 09:28 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2013, 09:28 WIB
boediono-century-131127b.jpg

Wakil Presiden Boediono diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus bailout Bank Century pada Sabtu 23 November 2013 lalu. Buntut pemeriksaan itu, beberapa anggota Tim Pengawas (Timwas) Century menyarankan agar Boediono mengundurkan diri dari kursi wapres.

Pengamat politik Heri Budianto menilai, diperiksanya Boediono bisa memunculkan pertarungan politik kasus Bank Century Jilid II. "Saat ini desakan agar Boediono mundur semakin gencar. Ini adalah babak baru lagi seretan politik pada kasus ini," kata Heri kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (27/11/2013)

Tidak hanya pertarungan politik, pemeriksaan Boediono juga bisa membuat Demokrat tersandera. Maka dari itu, Heri meminta partai bentukan SBY itu untuk waspada.

"Jika tidak waspada, maka Demokrat akan jadi bulan-bulanan karena membela Boediono," ujar Direktur Political Communication Institute itu.

Heri menjelaskan, masalah politik tidak akan bisa lepas dari skandal Bank Century. Sebab sejak kasus Century mencuat, parlemen sudah terlibat dalam persoalan ini. Karenanya, ia meminta KPK untuk segera menuntaskannya.

"Para inisiator Century dan Timwas akan terus melakukan gerakan politik agar Boediono bertanggungjawab. KPK secara hukum harus segera menuntaskan kasus ini. Karena kalau tidak, maka ekses politik akan semakin memanas dan Demokrat akan dirugikan soal itu," tandas Heri.

Bagi anggota Timwas Century dari Fraksi Demokrat Gede Pasek Surdika, sikap yang meminta Boediono mundur merupakan bentuk ketidakkonsistenan para anggota timwas. Sebab keputusan Panitia Khusus (Pansus) Century dan paripurna DPR beberapa waktu lalu adalah menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya pada proses hukum. (Riz/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya