Kecelakaan Kereta Vs Truk, Jokowi: Rel Akan Dibuat Melayang

Perlintasan rel kereta diusulkan dibuat underpass. Agar kendaraan tidak perlu lagi melewati rel kereta dan potensi kecelakaan minimal.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 09 Des 2013, 14:34 WIB
Diterbitkan 09 Des 2013, 14:34 WIB
jokowi-131201c.jpg
Gubernur DKI Jakarta Jokowi menjawab usulan perlintasan dibuat underpass atau di bawah rel kereta, untuk menghindari kecelakaan seperti yang terjadi di perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan siang tadi.

Dengan perlintasan seperti itu, kendaraan tidak perlu lagi melewati rel kereta dan potensi kecelakaan dapat diminimalisasi.

Namun, Joko Widodo mengatakan pihaknya tidak akan membuat perlintasan berbentuk underpass. Sebab, nantinya akan dibangun elevated train atau kereta layang.

"Di seluruh Jakarta mau bangun elevated train. Semua kereta di atas tanah. Jadi ngapain saya harus membuat underpass?" ujar pria bernama lengkap Joko Widodo itu di Balaikota DKI Jakarta, Senin (9/12/2013).

Mantan Walikota Surakarta itu mengatakan untuk rencana pembangunan elevated train, kewenangan berada pada pemerintah pusat dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia dan Kementerian Perhubungan. Dinas Pekerjaan Umum DKI hanya bertanggung jawab terhadap pembenahan perlintasan sebidang.

"Tanya pemerintah pusat. PT KAI dan pemerintah pusat. Sudah diputuskan waktu rapat di kantor wakil presiden (wapres)," kata Jokowi.

Belum diketahui pasti penyebab kecelakaan di pintu perlintasan Pondok Betung. Namun, diduga truk pengangkut bahan bakar mengabaikan sirene. Kemudian, kendaraan itu melintasi perlintasan Pondok Betung, Bintaro, dan dihantam KRL (commuter line) jurusan Serpong-Tanah Abang.

Setidaknya 9 orang tewas dalam insiden itu, termasuk masinis kereta dan sopir truk. (Ein/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya