`Pak Ogah` di Perlintasan Kereta, Membantu atau Mengganggu?

Keberadaan petugas tidak resmi di perlintasan kereta api dipertanyakan.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 11 Des 2013, 05:34 WIB
Diterbitkan 11 Des 2013, 05:34 WIB
ogah-131210d.jpg
Kecelakaan kereta yang menghantam truk BBM PT Pertamina pada Senin 9 Desember 2013 bukanlah yang pertama terjadi di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Sebelumnya, telah banyak kecelakaan kecil yang terjadi di pintu perlintasan tersebut.

Kesadaran para pengendara memang dirasa kurang. Palang pintu sudah turun, namun tetap saja diterobos. Kondisi itu masih diperparah dengan keberadaan penjaga tidak resmi perlintasan kereta yang kerap disebut sebagai Pak Ogah.

Warga di sekitar perlintasan kereta Pondok Betung, Kusrin (36), menuturkan memang ada orang yang ikut mengatur lalu lintas di sana. Pak Ogah biasanya membantu petugas mengatur lalu lintas di jam-jam sibuk.

Namun, keberadaan Pak Ogah itu kadang kala justru membantu pengendara masuk ke perlintasan meski palang pintu sudah turun. Tak jarang jika diberi uang oleh pengendara, khususnya roda empat, Pak Ogah memberi jalan.

"Sinyal sudah ditutup, dimasukin sama Pak Ogah. Emang sih di sini macet dan itu juga tergantung pengendaranya. Malah motor-motor itu kan biasanya lebih memperhatikan Pak Ogah daripada sinyal," kata Kusrin saat berbincang dengan Liputan6.com di Pondok Betung, Selasa (10/12/2013).

"Ya nolong juga kalau pas buru-buru. Tapi kan dia nggak paham kereta sudah sedekat mana. Yang pengalaman kan petugas palang pintunya," tambah dia.

Keterangan Kusrin, juga diamini warga Pondok Betung lainnya, Mahfud (39). Menurut dia, petugas palang pintu yang biasa dilihatnya hanya 2 orang. Jelas jumlah itu sangat kurang bila dibandingkan dengan pengendara yang melewati perlintasan. "Nggak bisa disalahin juga, kalau kemarin itu kan musibah. Daerah macet," ucap Mahfud.

Pantauan Liputan6.com, usai perlintasan kereta api Pondok Betung dibuka normal, para pengendara langsung melintasinya. Parahnya, volume kendaraan yang padat membuat pengendara roda dua melewati palang pintu perlintasan dan tinggal berjarak 2 meter dari kereta yang melintas.

Belum habis kereta melintas, tak jarang para pengendara roda dua langsung merangsek maju. Petugas polisi yang kini ikut berjaga juga direpotkan dengan ulah para pengendara yang tidak sabar itu. (Eks)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya