Pasien program Kartu Jakarta Sehat (KJS) semakin membludak. Kebutuhan tenaga medis otomatis ikut bertambah. Maka, agar pelayanan semakin baik, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menambah sebanyak 600 tenaga medis pada 2014 yang akandilakukan secara bertahap.
Kekurangan itu juga diakui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun menurut dia, idealnya penambahan tenaga medis mencapai 1.400 orang.
"Sebenarnya, itu pun masih kurang. Tapi tiap tahunnya akan kita tambah terus. Tahun depan 600 saja dulu. Ini semua untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (20/12/2013).
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengungkapkan, bahwa 600 tenaga medis tersebut akan diambil dari calon pegawai negeri sipil (PNS) yang mendaftar di DKI.
"Tapi kita prediksi nambah 500 tenaga medis dulu. Sisanya akan direkrut kemudian. Kita tinggal menunggu pengumuman tes, kemudian langsung kita distribusikan ke rumah sakit atau puskesmas di Jakarta," ujar Dien.
Ratusan tenaga medis itu, lanjutnya, untuk membantu kerja tenaga medis di Jakarta yang sudah berjumlah 3.000. Adapun rinciannya terdiri dari 1.000 orang pegawai negeri sipil (PNS) di bawah Dinas Kesehatan dan 2.000 lainnya adalah pegawai honorer.
Ia kemudian berharap manajemen rumah sakit atau puskesmas di Jakarta memiliki inisiatif melakukan rekrutmen tenaga medis sendiri. "Supaya pelayanan warga tetap optimal," pungkas Dien. (Tnt/Riz)
Baca juga:
Demi Pasien KJS, Jokowi Tambah Ruang di RSUD Koja & Budi Asih
Sidak RSUD Koja, Jokowi: Kok Obat KJS Bayar?
Kunjungi RS Budi Asih, Jokowi `Dibombardir` Keluhan Soal KJS
Kekurangan itu juga diakui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun menurut dia, idealnya penambahan tenaga medis mencapai 1.400 orang.
"Sebenarnya, itu pun masih kurang. Tapi tiap tahunnya akan kita tambah terus. Tahun depan 600 saja dulu. Ini semua untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (20/12/2013).
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengungkapkan, bahwa 600 tenaga medis tersebut akan diambil dari calon pegawai negeri sipil (PNS) yang mendaftar di DKI.
"Tapi kita prediksi nambah 500 tenaga medis dulu. Sisanya akan direkrut kemudian. Kita tinggal menunggu pengumuman tes, kemudian langsung kita distribusikan ke rumah sakit atau puskesmas di Jakarta," ujar Dien.
Ratusan tenaga medis itu, lanjutnya, untuk membantu kerja tenaga medis di Jakarta yang sudah berjumlah 3.000. Adapun rinciannya terdiri dari 1.000 orang pegawai negeri sipil (PNS) di bawah Dinas Kesehatan dan 2.000 lainnya adalah pegawai honorer.
Ia kemudian berharap manajemen rumah sakit atau puskesmas di Jakarta memiliki inisiatif melakukan rekrutmen tenaga medis sendiri. "Supaya pelayanan warga tetap optimal," pungkas Dien. (Tnt/Riz)
Baca juga:
Demi Pasien KJS, Jokowi Tambah Ruang di RSUD Koja & Budi Asih
Sidak RSUD Koja, Jokowi: Kok Obat KJS Bayar?
Kunjungi RS Budi Asih, Jokowi `Dibombardir` Keluhan Soal KJS