Satpam Pakai Senjata Api, Kapolda: Perlu Pengkajian

Pengkajian penggunaan senjata api tersebut diperlukan, karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi dalam mempersenjatai seseorang.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jan 2014, 13:47 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2014, 13:47 WIB
kapolda-bayuseno-2-131227c.jpg
Tindak kekerasan terhadap aparat penegak hukum dan aparat keamanan sering kali terjadi belakangan ini. Satuan Pengamanan (Satpam) pun tak ketinggalan menjadi korban penembakan para perampok. Namun penggunaan senjata api untuk satpam dinilai masih perlu dikaji mendalam.

"Nanti akan kita akan evaluasi perlu atau tidaknya penggunaan senjata api. Saya kira ini masih perlu pengkajian yang lebih dalam lagi," ujar Kapolda Inspektur Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno usai menghadiri upacara HUT Satpam ke-33 di Gedung Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (17/1/2014).

Menurut Putut, pengkajian penggunaan senjata api tersebut diperlukan karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi dalam mempersenjatai seseorang. Sampai saat ini, satpam hanya dibekali keterampilan bela diri, menggunakan tongkat dan borgol.

Untuk penambahan keterampilan agar satpam dapat menjaga diri, Putut menegaskan, perlunya pemikiran lebih lanjut. "Iya, mereka dilatih itu semuanya. Untuk penambahan keterampilan, nanti akan kita pikirkan untuk arah ke sana. Untuk sementara masih itu yang dilatihkan ke satpam," pungkas Putut. (Rmn/Mut)

Baca juga:
HUT ke-33 Satpam, Kapolri: Polisi Sangat Terbantu
Ditembak Orang Tak Dikenal, Satpam di Ciputat Dapat 4 Jahitan
Satpam Hotel di Bali Tewas Dililit Ular Sanca

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya