Akil Mochtar Tak Tahu Chairun Nisa ke Rumah Antar Uang Suap

Akil menegaskan, tidak pernah tahu bahwa kedatangan Chairu Nisa ke rumahnya membawa uang suap.

oleh Widji Ananta diperbarui 30 Jan 2014, 14:08 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2014, 14:08 WIB
chairul-nisa-140130b.jpg
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar menjadi saksi dalam persidangan politikus Partai Golkar Chairun Nisa, Bupati Gunung Mas Hambit Bintih, dan pengusaha Cornelis Nalau Antun. Ketiganya merupakan terdakwa kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunung Mas.

Dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Pulung Rinandoro memperlihatkan komunikasi Akil Mochtar dengan politikus Partai Golkar Chariun Nisa. Namun Akil menegaskan, tidak pernah tahu bahwa kedatangan Chairu Nisa ke rumahnya membawa uang pelicin pemenangan Hambit dalam sengketa Pilkada Gunung Mas.

"Kan sejak pertama dia SMS mau ketemu saya. Tanggal 30 (September) dia juga SMS mau ke rumah. Sebelumnya tidak ada pertemuan. Saya tidak duga apa ke rumah mau antar duit atau apa. Jadi Silakan saja," kata Akil di ruang sidang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2014).

Kemudian komunikasi kembali terjadi antara Akil Mochtar dan Chairun Nisa pada 2 Oktober. Chairun Nisa mengirimkan SMS kepada Akil bahwa ia ingin datang ke rumah. Pada SMS itu disebutkan Chairun Nisa sedang di bandara. Nisa juga mengakatan akan mengambil barangnya dulu baru ke rumah Akil. Ketika ditanya mengenai barang tersebut Akil mengetahui tidak tahu.

"Ya saya tunggu Tapi jangan teralu malam. Saya tidak tahu. Dia di bandara ngambil barang bagasinya, pemahaman saya seperti itu?" kata Akil dikuti tawa pengunjung ruang sidang.

Akil juga mengaku tidak pernah menduga Chairun Nisa datang bersama Cornelis Nalau.

Sebelumnya Nisa menyatakan Akil meminta '3 ton emas' pada Hambit jika ingin tetap diputuskan menang dalam Pilkada Gunung Mas. Nisa menyampaikan itu pada saat bersaksi dalam persidangan Hambit di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

"Saya berkomunikasi dengan Pak Akil dengan SMS saja. Intinya waktu itu Pak Akil bilang sampaikan pada Hambit Bintih suruh bawa 3 ton emas. Waktu itu saya kira beliau bercanda, makanya saya balas saya akan bawa truk untuk 3 ton emas itu," ujar Chairun Nisa dalam sidang. (Mut/Ism)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya