Kapal Nelayan RI Dibakar Tentara PNG, DPR Serukan Protes Keras

5 Nelayan asal Indonesia tewas setelah kapal mereka ditangkap dan dibakar oleh tentara Papua Nugini pada Jumat 7 Februari 2014 lalu.

oleh Riski Adam diperbarui 10 Feb 2014, 14:19 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2014, 14:19 WIB
kapal-terbakar-140210b.jpg
Kabar duka datang dari perbatasan Republik Indonesia (RI)-Papua Nugini (PNG). 5 Nelayan asal Indonesia tewas setelah kapal mereka ditangkap dan dibakar oleh tentara Papua Nugini pada Jumat 7 Februari 2014 lalu.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR yang membidangi urusan pertahanan dan luar negeri, Helmy Fauzi mendesak pemerintah Indonesia segera melayangkan protes kepada PNG. Apalagi, setelah membakar, para tentara PNG menyuruh para nelayan untuk berenang sejauh 7 Km menuju daratan dalam kondisi cuaca buruk.

"Pemerintah RI harus segera mengajukan protes keras, atas tindakan aparat keamanan PNG yang melakukan tindakan brutal dan tak berperikemanusiaan kepada WNI kita yang melintas batas negeri untuk membeli hasil laut," tegas Helmy kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (10/2/2014).

Politisi PDIP ini juga menjelaskan, lintas batas antar warga di perbatasan kedua negara untuk berdagang merupakan hak tradisional warga, yang selama ini diakomodasi oleh aparat keamanan kedua belah pihak. Karena itu, ia meminta agar kasus tersebut segera diinvestigasi sehingga aparat tentara PNG dapat diproses secara hukum.

"Pemerintah RI juga harus meminta agar PNG menggelar investigasi atas kasus ini dan meminta aparat mereka yang bersalah diproses secara hukum di negara tersebut," tegasnya.

Kesepakatan Baru

Selain itu, Helmy juga meminta agar Pemerintah Indonesia dan PNG perlu merundingkan aturan, prosedur dan kesepakatan terkait aktivitas lintas batas tradisional antar warga diperbatasan kedua negara. Sehingga, kejadian yang tidak berprikemanusiaan tersebut tidak terulang kembali.

"Selain itu, dipihak RI, Polri dan TNI harus juga menggelar investigasi atas kasus ini untuk mendapat gambaran yang utuh tentang peristiwa yang terjadi," tegas dis.

Sekitar 10 nelayan dari Kabupaten Merauke berangkat menggunakan speed boat atau perahu motor cepat menuju perairan perbatasan RI-Papua Nugini pada Jumat 7 Februari 2014 siang.

Namun, mereka ditangkap pihak keamanan Papua Nugini. Para nelayan ini dianggap memasuki kawasan perairan Papua Nugini, kemarin pukul 16.00 waktu setempat.

Speed boat para nelayan langsung dibakar. Sementara, penumpangnya diperintahkan berenang sejauh 7 kilometer menuju daratan dalam kondisi cuaca buruk dan ombak tinggi. 5 Dari 10 nelayan akhirnya meninggal dunia lantaran kelelahan, sedangkan 5 lainnya hingga kini belum ditemukan. Pihak keluarga masih menunggu proses evakuasi para nelayan nahas tersebut. (Adm/Ism)

Baca juga:
[VIDEO] 5 Nelayan Tewas di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Sering Dijebak Polisi Malaysia, Nelayan Indonesia Takut Melaut
[VIDEO] Nasib ABK Tegal di Kapal Taiwan, Penyiksaan Berujung Maut

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya