Tak hanya diduga menjadi perantara suap mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Devi Ardi ternyata juga menggoda Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri (KPI) dan Direktur Utama PT Surya Parna Niaga Artha Meris Simbolon. Rayuan-rayuan gombal pelatih golf Rudi itu dilancarkan melalui telepon.
Rekaman percakapan antara Ardi dan Meris itu diputar dalam persidangan Rudi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (11/2/2014). Dalam rekaman itu juga terungkap Meris menitipkan sesuatu kepada Ardi untuk Rudi.
Berikut petikan percakapan itu:
Devi Ardi: Halo Meris!
Meris: Iya Bang. Abang di mana sekarang, Bang?
Devi Ardi: Abang ada di hatimu. Abang di Kemang. Abang susul ke mana?
Meris: Mohon izin, Bang. Aku kan sekarang kan otw ke rumah, karena anakku panas.
Devi Ardi: Kenapa? Udah dibawa ke rumah sakit? Yang cewe lucu itu?
Meris: Maksudnya aku bisa nggak bang aku anterin driver-nya Meris yang ke kantor, Bang. Maksudnya Meris, kira-kira di mana ya, Bang?
Devi Ardi: Di McDonalds Kemang biar dia gampang.
Meris: Nitip ya, Bang. Salam buat Pak Rudi.
Pada bagian lain, Devi Ardi juga menyampaikan rayuannya. Pada percakapan ini, Meris menanyakan kabar Devi Ardi soal permohonannya agar Rudi membantu mengurus permintaan PT KPI soal harga gas.
Meris: Bad news apa good news, Bang?
Devi Ardi: (Tertawa) Good news, kalau buat Meris apa sih yang nggak buat kamu, kecuali uang dan cinta.
Percakapan itu membuat suasana sidang riuh. Segenap pengunjung sidang tertawa.
Meris kemudian membalas godaan Devi Ardi itu.
Meris: Halah si Abang, ini masih puasa loh, Bang.
Devi Ardi: Apa sih yang nggak buat Meris, semua Abang berikan buat Meris.
Meris kemudian terdengar langsung meminta surat rekomendasi soal harga gas diteruskan ke Rudi.
Meris: Bilangin ke Pak Rudi, Bang.
Devi Ardi: Hari Rabu ya Meris, ketemu Bapak, Pak Popy di Pantai Indah ya sekalian kita buka bersama, sekalian golf. Nanti kita pacaran dulu.
Devi Ardi: Saya sekarang mengarahkan kita hari Rabu supaya kita clear-kan semuanya. Kan ada Popy semuanya itu, di situ kita ngomong semuanya.
Meris: Saya bilangin Pak Popy hari Rabu tolong dibawa drafnya.
Devi Ardi: Rabu Pak Popy bawa draf surat dari SKK, tapi Meris juga bawa draf surat... (Suara tidak terdengar jelas) supaya Pak Popy bisa dapat dukungan.
Selain itu, Jaksa KPK juga memutar percakapan singkat antara Meris dengan orang yang diduga sebagai Popy. "Iya Pak Popy, kami sudah di depan kantor Bapak. Turun ya, Pak. Terima kasih, Bapak," kata Meris dalam rekaman itu.
Namun saat ditanya majelis hakim, Meris membantah jika itu suaranya. "Itu suaranya sepertinya mirip dengan saya, Pak. Tapi sepertinya bukan saya, Pak," kata Meris. (Eks/Sss)
Baca juga:
Rekaman percakapan antara Ardi dan Meris itu diputar dalam persidangan Rudi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (11/2/2014). Dalam rekaman itu juga terungkap Meris menitipkan sesuatu kepada Ardi untuk Rudi.
Berikut petikan percakapan itu:
Devi Ardi: Halo Meris!
Meris: Iya Bang. Abang di mana sekarang, Bang?
Devi Ardi: Abang ada di hatimu. Abang di Kemang. Abang susul ke mana?
Meris: Mohon izin, Bang. Aku kan sekarang kan otw ke rumah, karena anakku panas.
Devi Ardi: Kenapa? Udah dibawa ke rumah sakit? Yang cewe lucu itu?
Meris: Maksudnya aku bisa nggak bang aku anterin driver-nya Meris yang ke kantor, Bang. Maksudnya Meris, kira-kira di mana ya, Bang?
Devi Ardi: Di McDonalds Kemang biar dia gampang.
Meris: Nitip ya, Bang. Salam buat Pak Rudi.
Pada bagian lain, Devi Ardi juga menyampaikan rayuannya. Pada percakapan ini, Meris menanyakan kabar Devi Ardi soal permohonannya agar Rudi membantu mengurus permintaan PT KPI soal harga gas.
Meris: Bad news apa good news, Bang?
Devi Ardi: (Tertawa) Good news, kalau buat Meris apa sih yang nggak buat kamu, kecuali uang dan cinta.
Percakapan itu membuat suasana sidang riuh. Segenap pengunjung sidang tertawa.
Meris kemudian membalas godaan Devi Ardi itu.
Meris: Halah si Abang, ini masih puasa loh, Bang.
Devi Ardi: Apa sih yang nggak buat Meris, semua Abang berikan buat Meris.
Meris kemudian terdengar langsung meminta surat rekomendasi soal harga gas diteruskan ke Rudi.
Meris: Bilangin ke Pak Rudi, Bang.
Devi Ardi: Hari Rabu ya Meris, ketemu Bapak, Pak Popy di Pantai Indah ya sekalian kita buka bersama, sekalian golf. Nanti kita pacaran dulu.
Devi Ardi: Saya sekarang mengarahkan kita hari Rabu supaya kita clear-kan semuanya. Kan ada Popy semuanya itu, di situ kita ngomong semuanya.
Meris: Saya bilangin Pak Popy hari Rabu tolong dibawa drafnya.
Devi Ardi: Rabu Pak Popy bawa draf surat dari SKK, tapi Meris juga bawa draf surat... (Suara tidak terdengar jelas) supaya Pak Popy bisa dapat dukungan.
Selain itu, Jaksa KPK juga memutar percakapan singkat antara Meris dengan orang yang diduga sebagai Popy. "Iya Pak Popy, kami sudah di depan kantor Bapak. Turun ya, Pak. Terima kasih, Bapak," kata Meris dalam rekaman itu.
Namun saat ditanya majelis hakim, Meris membantah jika itu suaranya. "Itu suaranya sepertinya mirip dengan saya, Pak. Tapi sepertinya bukan saya, Pak," kata Meris. (Eks/Sss)
Baca juga:
Tak Akui Rekaman Suara, Saksi Suap SKK Migas Ditegur Hakim
Obrolan dengan Pelatih Golf Rudi Diputar, Saksi: Mirip Suara Saya
Pelatih Golf Rudi Didakwa Terima SGD 200 Ribu dan US$ 1,4 Juta
Advertisement