Kecelakaan Lion Air di Solo Terkuak

Fungsi sistem pendaratan yang tidak optimal ditambah cuaca buruk kala itu dipastikan sebagai penyebab kecelakaan. Kesimpulan itu didapat dari hasil investigasi KNKT yang telah diteliti laboratorium Boeing di AS.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Feb 2005, 15:29 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2005, 15:29 WIB
080205bLionAir1.jpg
Liputan6.com, Jakarta: Penyebab kecelakaan pesawat milik maskapai penerbangan Lion Air di Bandar Udara Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah, 30 November 2004, terungkap. Fungsi sistem pendaratan yang tidak optimal ditambah cuaca buruk kala itu dipastikan sebagai penyebab kecelakaan. Hasil itu didapat melalui investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selama beberapa bulan. Demikian hasil investigasi KNKT yang dibacakan Ketua Tim Investigasi KNKT Kapten Ertata Lananggalih di Jakarta, baru-baru ini [baca: Pesawat Lion Air Tergelincir di Bandara Adisumarmo].

Investigasi dilakukan dengan mengecek kondisi pesawat, landasan, dan data dari kotak hitam. Hasil investigasi itu juga telah diteliti laboratorium Boeing di Amerika Serikat. Menurut Ertata, kecelakaan lebih disebabkan kegagalan pendaratan secara sempurna. Ini ditambah lagi dengan cuaca buruk yang berlangsung saat pendaratan.

Ertata menambahkan, saat pendaratan, ada pusaran angin di belakang pesawat. Namun, sampai saat ini yang teridentifikasi hanya fungsi penahan laju pesawat tidak bekerja dengan baik ketika pendaratan berlangsung. Sedangkan penyebab pesawat slip saat mendarat masih terus didalami. Dari hasil ivestigasi ini, KNKT merekomendasikan review prosedur pengoperasian pesawat pada saat mendarat dalam kondisi hujan, review pengawasan maintenance, dan review kelayakan pesawat MD-82.(AWD/Iwan Setiawan dan Taufik Hidayat)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya