Liputan6.com, Jakarta Dalam membuat anak mau makan memang PR bagi setiap ibu. Jika anak Anda seorang penyuka makanan sehat maka beruntunglah Anda.
Lalu bagaimana jika anak hanya menyukai makanan cepat saji, camilan, gulali, es krim, dan sebagainya?
Kesabaran adalah kuncinya. Penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan 10 hingga 15 kali percobaan sebelum seorang anak benar-benar makan dan menyukai makanan baru.
Advertisement
Cara Anda menyajikan makanan sehat juga bisa menjadi faktor penyebabnya. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa anak-anak usia sekolah (7-10 tahun) makan lebih banyak wortel saat disajikan wortel utuh dibandingkan saat disajikan wortel potong dadu.
Salah satu kemungkinan alasannya adalah begitu anak-anak mulai makan wortel utuh, mereka cenderung menghabiskannya, dan sebagai hasilnya, mereka mengonsumsi lebih banyak.
Jadi jangan menyerah untuk mendorong kebiasaan makan yang sehat pada anak-anak Anda. Berikut lima trik lainnya untuk dicoba, dilansir dari EatingWell.
1. Jadilah Teladan yang Baik
Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak-anak cenderung meniru kebiasaan makan orang tua mereka.
Jika Anda mengonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak, anak-anak Anda kemungkinan besar akan mengonsumsinya juga. Jika Anda sendiri tidak biasa, jangan khawatir. Sebagai orang dewasa, Anda dapat melatih kembali indera pengecap Anda.
2. Tetap Positif
Sebagian besar pakar nutrisi mengatakan sama sekali tidak boleh menyuap makanan, karena dapat menyebabkan asosiasi negatif dengan makanan.
Misalnya ketika Anda memberi tahu anak Anda bahwa ia tidak boleh pergi bermain sebelum menghabiskan makanannya, ia tidak akan memiliki pemikiran suka makanan yang diberikan padanya.
Lain halnya ketika Anda bernegosiasi dengan anak Anda. Misalnya ia tidak boleh makan es krim sebelum menghabiskan pastanya maka ia akan menikmati makanannya. Namun ini juga belum tentu berhasil untuk setiap anak.
3. Tawarkan Variasi
Anak-anak suka jika mereka yang pegang kendali. Jadi berikan banyak pilihan makanan sehat dan biarkan mereka memilih apa yang paling mereka sukai. Misalnya dijadikan toping pizza, dengan semangkuk nasi atau penggantinya (kentang, gandum dsb).
Simak Video Berikut Ini:
4. Pintar Menyelipkankan Makanan Sehat
Metode ini cenderung berhasil bagi kebanyakan anak. Misalnya anak menolak makan sayur, Anda bisa menjadikannya nugget. Jika dia tidak suka susu dan Anda mencemaskan asupan kalsiumnya, Anda bisa mencampurkannya ke smoothie atau yoghurt.
Tapi mungkin Anda tidak ingin terus menyelipkan makanan tersebut. Maka Anda bisa mengkukus atau merebus brokoli dan wortel. Maka ia akan memilih sendiri mana yang mau ia makan atau bahkan memakan keduanya.
5. Libatkan Anak-Anak
Saat belanja sayuran, ajak anak memilih sayuran dan buah segar untuk meningkatkan minat anak Anda. Akan lebih baiok lagi jika Anda memiliki kebun sayuran atau buah sendiri sehingga anak Anda ikut terlibat saat memanennya.
Pekerjaan dapur lainnya yang baik untuk anak Anda seperti mencuci dan memecah sayuran, mengisi keju, mengaduk hal-hal yang tidak panas, menekan tombol "On" pada prosesor makanan, memotong makanan lunak-seperti stroberi-dengan pisau mentega (diawasi , tentu saja).
Dengan keterlibatan anak Anda dalam proses mengolah makanannya akan membantunya menyukai makanannya. Dan Anda harus ggigih dengan tanpa paksaan.
Satu hal yang perlu diingat bahwa keberhasilan metode ini berbeda-beda pada setiap anak. Tapi jangan menyerah, karena pada akhirnya mereka akan memakannya juga.
Advertisement