Mudah dan Tidak Mahal, Berjalan Jadi Solusi Bila Ingin Membakar Kalori Tubuh

Anda sudah bisa membakar lebih banyak kalori dalam waktu yang lebih singkat dengan latihan berintensitas tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi Jalan Kaki
Ilustrasi jalan kaki. (dok. Unsplash.com/@areksan)

Liputan6.com, Jakarta Sudah banyak yang tahu bahwa jalan kaki memiliki manfaat untuk kebugaran tubuh. Namun, ada hal lain yang mungkin jarang diketahui orang, yaitu terkait pembakaran kalori dari hasil berjalan tersebut.

Saat ini seiring berkembangnya zaman, setiap orang sebetulnya bisa dengan mudah mengetahui dan menilai berapa banyak kalori yang terbakar saat berjalan dengan sebuah alat atau perangkat. Meskipun menurut penelitian, alat tersebut tidak sepenuhnya akurat.

Sedangkan pada kenyataannya, menurut studi Journal of Applied Physiology, kalori yang terbakar dari kebanyakan orang itu ternyata bisa melebihi dari apa yang dideteksi oleh alat pemantau kebugaran.

Dikutip dari CNN, Jumat (22/10/2021), para peneliti mengungkapkan, ada 97 persen kasus yang diperiksa menunjukkan terlalu sedikit kalori yang terbakar dari apa yang tercantum dalam alat tersebut.

 

 

Berjalan Bisa Membakar Kalori

Ilustrasi berjalan sambil main HP, gangguan
Ilustrasi berjalan. (Photo by Gigi on Unsplash)

Anda sebetulnya sudah bisa membakar lebih banyak kalori dalam waktu yang lebih singkat dengan latihan berintensitas tinggi. Namun perlu diingat pula, latihan tersebut juga akan mendorong detak jantung yang lebih tinggi.

Sementara berjalan, ini kegiatan atau bentuk latihan yang memiliki intensitas sedang. Jadi, bukan gaya latihan berintensitas tinggi yang bisa dilakukan dalam waktu singkat.

Karenanya, untuk mendapatkan manfaat pembakaran kalori yang paling banyak, berjalan dengan kecepatan tinggi tapi secara konsisten yang membuat jantung tetap terpompa mungkin adalah pilihan yang masuk akal.

Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kecepatan untuk memberikan variasi intensitas selama berjalan dapat meningkatkan metabolisme sebesar 6 hingga 20 persen lebih banyak daripada tetap pada kecepatan tetap selama durasi Anda berjalan.

Lebih dari itu, menurut National Institute of Health melaporkan bahwa berjalan kaki bisa meningkatkan rentang waktu hidup dan kesehatan secara keseluruhan. Langkah Anda yang sebenarnya lebih penting dibanding intensitas yang digunakan untuk mencapainya.

 

 

Hubungannya dengan Detak Jantung

Monitor Detak Jantung untuk Huawei Watch GT 2 Pro. Liputan6.com/Iskandar
Monitor Detak Jantung untuk Huawei Watch GT 2 Pro. Liputan6.com/Iskandar

Meski sebuah teknologi tidak sepenuhnya memberikan hasil akurat, tetapi perangkat tersebut bisa memberikan gambaran untuk meningkatkan kemajuan pembakaran kalori Anda.

Menggunakan pelacak kebugaran untuk membantu mengontrol detak jantung apakah sudah sesuai target atau belum dapat memaksimalkan pembakaran kalori serta peningkatan kesehatan dari aktivitas berjalan tersebut.

The American College of Sports Medicine berpendapat tingkat detak jantung seseorang ketika melakukan olahraga berintensitas sedang berada di 64 hingga 76 persen dari detak jantung maksimum.

Karena berjalan kaki bukan olahraga dengan intensitas tinggi, Anda akan mencapai pembakaran kalori terbesar dengan melakukannya pada intensitas sedang. Itu artinya kecepatan yang cepat namun berkelanjutan.

Sementara menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, untuk memperkirakan detak jantung terkait usia maksimum, kurangi usia Anda dari 220. Misalnya, jika Anda berusia 48 tahun, itu berarti 220 dikurang 48. Hasilnya perkiraan detak jantung maksimum Anda berarti 172 denyut per menit.

Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan metabolisme yang lebih besar dengan intensitas yang bervariasi. Anda bisa mencapai intensitas ringan dengan detak jantung 57 hingga 63 persen, menurut ACSM. Sementara untuk orang yang berusia 48 tahun, itu setara dengan 98 hingga 108 denyut per menit.

 

 

Berjalan juga Membakar Lemak

Jalan
Jalan 7.000 langkah sehari bisa membua tubuh sehat dan panjang umur (dok.unsplash/ Frank Busch)

Di samping itu, berjalan-jalan juga sering disebut-sebut sebagai latihan pembakaran lemak. Bahkan kebanyakan orang mungkin berpendapat bahwa berjalan hanya bisa membakar lemak perut, itu merupakan kekeliruan.

Perlu diketahui, saat Anda berjalan dengan intensitas yang lebih ringan dengan detak jantung kisaran 57 hingga 63 persen, memang cenderung yang terbakar adalah lemak. Kemudian ketika Anda berjalan lebih lambat dengan detak jantung yang lebih lambat pula, otomatis Anda mengeluarkan lebih sedikit energi kalori. Kalori itulah yang mungkin berasal dari lemak.

 

 

Lakukan dengan Benar

Ilustrasi perjalanan, traveling
Ilustrasi perjalanan, traveling. (Photo by Dino Reichmuth on Unsplash)

Ketika memilih berjalan sebagai salah satu olahraga atau aktivitas untuk membakar kalori, Anda harus melakukannya dengan baik dan benar. Pastikanlah postur berjalan dalam keadaan baik, mengayunkan lengan ke depan dan belakang, dan cara lainnya.

Sama halnya dengan olahraga lain, olahraga dalam bentuk berjalan juga bisa menyebabkan nyeri bahkan cedera jika dilakukannya tidak dengan cara yang benar.

Namun, saat Anda melakukannya dengan baik, itu pasti akan sangat bermanfaat untuk kesehatan, kebugaran, dan pembakaran kalori.Latihan ini pun bisa dibilang olahraga yang paling mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan biaya atau peralatan tambahan.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya