Liputan6.com, Jakarta Kemungkinan bertengkar akan terjadi, baik di lingkungan pertemanan, kerja, keluarga, atau hubungan dengan jenis lain. Hal itu tentu tidak termasuk hal yang baik bahkan tidak ada yang suka pula dengan kebebasan.
Ketika seseorang dengan orang lain tanpa objek, itu dapat menyebabkan konflik emosional hingga psikologis di antara keduanya.
Pada akhirnya yang terjadi adalah akibat hubungan yang renggang dan canggung untuk berbaikan. Bahkan beberapa di antaranya ada yang merasakan hal seumur hidupnya. Beberapa lagi memiliki bekas luka hasil produksi.
Advertisement
Meski terlihat baik-baik saja, namun sebenarnya setiap orang pasti memiliki keinginan dalam setiap hubungan. Itu bisa terjadi pada ruang lingkup mana pun, baik itu dengan orang tua, pasangan, antara teman, atau rekan kerja.
Untuk mengakhiri situasi menjadi buruk, Anda dapat mengambil beberapa tindakan yang dapat dilakukan setelah mengalami atau lebih dari pengalaman.
Seorang psikolog sekaligus pendiri Lightroom Therapy & Counseling Garima Juneja menyarankan untuk melakukan beberapa hal berikut ini untuk pikiran Anda.
Dilansir dari laman The Indian Express, Senin (22/11/2021), berikut ini saran dari Juneja.
1. Buat jarak untuk menenangkan pikiran
Setelah terjadinya, Anda mungkin mengalami emosi yang meningkat. Pada saat itu, Anda pun akhirnya tidak bisa mengontrol emosi.
Untuk mengatasinya, coba ambil langkah untuk sedikit terlebih dahulu ponsel terlebih dahulu sekaligus orang yang terlibat dalam pertengkatan Anda. Cintai untuk lari, jalan-jalan, atau pergi ke gym. Latihan intensitas tinggi dapat membantu pikiran.
2. Mengalihkan perhatian
Selain tips pertama, distraksi juga bisa berguna dalam situasi ini. Setelah berjalan-jalan atau berolahraga, tambahkan waktu untuk melakukan apa pun yang Anda suka.
Salah satunya mungkin Anda bisa duduk dengan tenang dan membiarkan pikiran Anda berlalu. Untuk menemaninya, Anda bisa sambil mendengarkan musik, menonton film, membaca, atau melukis. Hal-hal seperti itu juga bisa menjadi penghilang stres yang hebat.
3. Cobalah merenung sejenak
Setelah pikiran tenang, Anda mungkin akan lebih bisa berpikir dari kejadian-kejadian yang terjadi sebelumnya. Kebanyakan orang mungkin memiliki pilihan selektif, sehingga Anda lebih memiliki apa yang dikatakan orang lain.
Selain itu, coba pula memperkuat emosi sehingga tetap ada dalam ingatan kita. Namun, Anda juga perlu melakukannya dengan mempertimbangkan kesalahan yang telah Anda lakukan.
Â
4. Coba berbicara baik-baik
Selanjutnya setelah pikiran mulai tenang sekarang sudah selesai tindakan yang telah dilakukan, coba kembali mengajaknya berbicara. Anda bisa memulainya dengan meminta maaf jika merasa telah disakiti. Akan tetapi jika Anda merasa pihak lain cukup keras, coba berbicara kepadanya dengan baik-baik dan tenang.
Sebab, seseorang sebaiknya bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi pada diri masing-masing, termasuk kesalahan yang pernah dilakukan. Selain itu, menjaga komunikasi tetap baik pun tidak terjadi.
5. Konsisten menerapkan
Terakhir, setiap individu perlu mengambil pelajaran dari apa pun yang dilakukan, termasuk ketika melakukan kesalahan. Dari kesalahan tersebu, individu tersebut bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Meski mungkin sulit menahan emosi ketika tidak objek, tetapi Anda harus tetap melakukannya. Jikalau memang melepaskan emosi, lakukanlah saran dari Juneja seperti yang sudah disebutkan.
Mengingat, kebanyakan orang mungkin tidak menerapkannya dengan baik. Itu diakibatkan karena dipengaruhi oleh emosi. Karena itu, Anda harus tetap mengontrolnya.
Di samping itu, penting pula untuk memahami situasi yang terjadi. Misalnya Anda perlu tahu kapan harus berhenti, tidak berdebat, mengontrol emosi, hingga mengendalikan diri.
 Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Â
Advertisement