Liputan6.com, Bologna - Teknologi otonomos atau kemudi otomatis merupakan fitur yang jadi fokus pengembangan beberapa pabrikan otomotif. Namun demikian, SUV terbaru Lamborghini yaitu Urus tidak akan dilengkapi teknologi itu.
Dilansir Leftlanenews, Senin (14/12/2015), pabrikan yang bermarkas di Bologna ingin membuat Urus sebagai mobil sehari-hari seperti halnya Huracan atau Aventador. Hal ini sesuai dengan keinginan CEO Lamborghini, Stephan Winkelmann, yang akan menyuguhkan sensasi berkendara pada mobil-mobil produksi pabrikan berlogo banteng tersebut.
Urus sendiri dibangun dengan fokus performa on-road. Sebagai SUV, pabrikan tetap membekali kendaraan ini dengan sistem penggerak 4X4 untuk melalui jalur off-road ringan.
Advertisement
Baca Juga
Lamborghini menciptakan Urus dengan desain yang jauh berbeda ketimbang model-model lainnya. Urus dibangun mengadopsi pola SUV pertama Lamborghini yaitu LM002 yang diproduksi pada dekade 1980-1990an.
Urus diproyeksikan lakoni debut antara 2017 atau 2018 awal dan mulai dipasarkan paruh kedua 2018. Dengan target penjualan sekira 3 ribu unit per tahun, Urus menjadi model yang melipatgandakan penjualan tahunan Lamborghini.
Winkelmann mengindikasikan jika Urus bakal didukung mesin turbocharged. Ucapan tersebut mempertegas laporan sebelumnya yang menyebut jika SUV kelas tanggung Lamborghini didukung mesin V8 4,0 liter.