Harga Mobil Listrik Akan Lebih Murah Dibanding Mobil Bensin

Sebuah laporan baru dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF) menunjukkan bahwa mobil listrik akan lebih murah dibanding mobil konvensional.

oleh Rio Apinino diperbarui 11 Mar 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2016, 20:00 WIB
Mobil Listrik Nasional Masuk Dapur Produksi Pada 2015
Setelah memakan waktu pengembangan bertahun-tahun, mobil listrik besutan mahasiswa ITS Surabaya memasuki fase pengujian.

Liputan6.com, London - Sebuah laporan baru dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF) menunjukkan harga mobil listrik akan lebih murah dibanding mobil konvensional berbahan bakar fosil pada 2022.

Dikatakan, total biaya kepemilikan (biaya pembelian dan biaya operasional) mobil listrik harganya akan lebih rendah dibanding kendaraan konvensional, bahkan jika kendaraan itu meningkatkan efisiensi bahan bakarnya.

Hitung-hitungan pada laporan ini menggunakan harga minyak yang diproyeksikan pemerintah Amerika Serikat (AS). Menurut mereka, pada 2020, harga minyak mentah akan berkisar antara US$ 50-70 per barel.

Menurut laporan ini, turunnya biaya mobil listrik kuncinya terletak pada baterai, komponen yang paling mahal. "Biaya baterai lithium-ion telah turun 65 persen sejak 2010. Kami berharap biaya baterai akan jauh di bawah US$ 120 per kWh," ujar Colin McKerracher, ketua analis BNEF.

McKerracher menambahkan, penjualan mobil listrik yang lebih cepat akan terjadi di negara-negara yang saat ini telah berinvestasi, baik di infrastruktur atau riset, serta yang telah membuat regulasi anti polusi.

"Jika ada yang berkomitmen yang dibuat pada KTT PBB di Paris dengan serius, maka Anda harus mendiskarbonisasi moda transportasi," tambah McKerracher.

Laporan ini sekaligus memprediksi bahwa 35 persen dari penjualan mobil global pada 2040 adalah mobil listrik, dengan persentase populasi di seluruh dunia 1:4 antara mobil listrik dan mobil konvensional.

Dengan begitu, diramalkan konsumsi minyak akan turun sebesar 14 persen. Sementara mobil listrik itu sendiri akan menghabiskan 8 persen dari listrik global.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya