Toyota Tak Takut Anak Didiknya Dibajak Kompetitor

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) tak takut peserta didiknya di Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI) dibajak kompetitor.

oleh Rio Apinino diperbarui 25 Agu 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 16:30 WIB
Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI)
Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI)

Liputan6.com, Karawang - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) tak takut peserta didiknya di Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI) dibajak kompetitor. Meski baru mereka yang membuat sekolah semacam ini.

"Kami tidak akan bisa menghindari kalau nantinya siswa di AKTI akan dilamar kompetitor," ujar Bob Azam, Direktur Administrasi PT TMMIN, di kawasan Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/8/2016).

AKTI adalah akademi komunitas yang didirikan Toyota sejak tahun lalu, di mana sudah ada satu angkatan yang lulus. Lulusan ini sebelumnya belajar menggunakan beragam fasilitas Toyota di Plant Karawang, sehingga mereka tahu persis teknologi macam apa yang digunakan.

Dengan 'dibajak' oleh pabrikan lain, maka sangat mungkin pengetahuan yang dimiliki peserta didik digunakan oleh pabrikan yang melamarnya itu. Padahal, soal teknologi adalah salah satu `top secret` pabrikan, apalagi jika mereka tak menjalin kerja sama satu sama lain.

Langsung kerja 

Meski demikian, Azam mengatakan bahwa peserta didik ini mungkin tidak pindah. Pasalnya, saat masuk ke Toyota, maka mereka akan berada di posisi yang tidak terlalu bawah. "Setelah pengalaman satu tahun, mereka nanti jadi senior operator atau disebut dengan team leader," tambah Bob.

Kalaupun akhirnya peserta didik ini memilih keluar, Bob lebih suka jika mereka bekerja di penyuplai Toyota. Pasalnya, di sana nanti akan ada transfer ilmu, yang mana juga akan tetap menguntungkan Toyota, meski tidak secara langsung.

Sebagai informasi tambahan, lulusan AKTI angkatan pertama jumlahnya 32 orang, dua di antaranya adalah perempuan. Angka ini akan terus diperbesar dengan penambahan investasi hingga Rp 70 miliar pada 2018. Diharapkan saat itu jumlah peserta didik sudah berlipat 100 persen atau setara 64 orang yang berasal dari berbagai daerah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya