Tips Memilih Motor Trail, Beli Bekas atau Baru?

Bagi pecinta motor trail, memilih motor yang pas merupakan hal yang wajib dilakukan

oleh Arief Aszhari diperbarui 03 Mei 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 16:02 WIB
Motor Trail
Deretan motor trail di bengkel Roby Steam. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pecinta motor trail, memilih motor yang pas merupakan hal yang wajib dilakukan. Dengan begitu, saat menjalankan hobinya 'trabas' di hutan, tunggangan kesayangan bisa diandalkan dan justru tidak merepotkan.

Banyak asumsi, jika memilih motor trail lebih baik beli motor bekas, karena nantinya juga akan dimodifikasi. Tapi, tidak jarang juga yang beranggapan membeli motor baru lebih aman, karena tahu mesin dan performa kuda besi dari awal.

"Mending beli baru, karena pastinya lebih enak, lebih mantap dibawanya. Lalu, kalau sudah tahu juga teknik membawa motornya saat trabas, dan pastinya tahu kondisi mesin motor," jelas Sofyan MX, dari Roby Steam, bengkel khusus motor trail saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (3/5/2017).

Lanjut pria yang bengkelnya terletak di Jalan Arteri Kelapa Dua Raya, Nomor 25, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini, untuk pemilihan mesin motor trail, sebaiknya juga 250 cc ke atas. Hal ini karena kapasitas mesin tersebut, dirasa sudah mumpuni untuk menaklukkan jalur offroad.

"Kalau untuk mesin, lebih enak mesin 2-Tak, karena power-nya lebih agresif dan enteng dibawanya. Tapi, semua tergantung trek yang dilalui juga," tambahnya.

Untuk mesin dengan pembakaran 2-Tak, memang lebih cocok untuk jalur yang ekstrim, dan untuk mesin 4-Tak, cocok untuk jalur yang lebih landai. "Semua balik lagi ke trek, dan pastinya skill si riders. Semua pilihan mesin, ada kelebihan dan kekurangannya," pungkas Sofyan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya