Liputan6.com, California - Elon Musk adalah salah satu manusia jenius abad ini. Salah satu karyanya adalah Tesla, mobil bertenaga listrik. Dia tidak berhenti sampai situ. Cita-cita besarnya adalah punya pabrik perakitan mobil tanpa membutuhkan satu pun tenaga kerja di lini perakitan.
Dalam mission statement Tesla yang dirilis Juli tahun lalu, Musk mengatakan kalau otomatisasi total adalah jawaban terhadap keterbatasan fisik manusia. "Mengubah pabrik menjadi mesin," demikian ujar Musk, dikutip dari Forbes, Senin (19/6/2017).
Advertisement
Baca Juga
Di sana Musk mengatakan kalau pabrik besarnya ini dinamakan "alien dreadnought". Sebuah mesin yang membuat mesin.
Hitungan matematisnya, jika sudah sempurna (versi 3.0), pabrik ini bisa membuat mobil lima sampai 10 kali lipat lebih banyak dibanding pabrik normal. Tahun ini akan ada versi 0.5 yang bakal diluncurkan. Sementara versi 1.0-nya diharapkan rilis tahun depan.
"Dreadnought akan menggantikan kelemahan manusia, padahal robot bakal bergerak begitu cepat dan efisien, sehingga manusia tidak akan aman di lantai pabrik. Hanya akan ada staf insinyur di sana - dan mereka hanya akan memantau jalannya produksi," tulis Forbes.
Salah satu langkah awal yang telah dilakukan adalah mengakuisisi Grohmann Engineering, spesialis otomatisasi dari Jerman. Sekarang mereka sudah punya 580 robotic arms raksasa yang disimpan di pabrik yang ada di Fremont, California, Amerika Serikat (AS).
Sebagai informasi, sampai saat ini pabrik Tesla tidak pernah bisa menembus angka produksi 100 ribu per tahun.
Apakah visi ini bakal tercapai? Bisa iya, bisa juga tidak. Tapi yang jelas, sejarah mencatat, industri otomotif memang terus bergerak maju.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: