Kebanyakan Orang Indonesia Beli Mobil karena Gengsi, Benarkah?

Untuk apa seseorang membeli mobil? Semata untuk alat transportasi? Atau untuk tujuan lain?

oleh Rio Apinino diperbarui 27 Jun 2017, 20:30 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2017, 20:30 WIB
Mobil Baru
Ada survei yang mengatakan kebanyakan orang beli mobil karena gengsi.

Liputan6.com, Jakarta Untuk apa seseorang membeli mobil? Semata untuk alat transportasi? Atau untuk tujuan lain?

Jika hal ini ditanyakan kepada orang Indonesia, maka lebih dari setengahnya akan menjawab bukan semata sebagai alat transportasi. Mereka membeli mobil untuk menaikkan status sosial, sebab ia simbol kesuksesan.

Ini adalah hasil riset tahun 2014 yang dilakukan Nielsen, sebuah perusahaan riset global. Laporan berjudul "The Nielsen Global Survey of Automotive Demand" tersebut diolah dari jajak pendapat yang dilakukan terhadap 30 ribu konsumen dari 60 negara.

Disebutkan, 67 persen pemilik mobil di Indonesia percaya kalau mobil adalah simbol penting kesuksesan. Persepsi yang sama juga ada pada pemilik mobil di negara tetangga kita, seperti Thailand, Filipina, dan Malaysia.

Thailand bahkan berada di posisi paling atas. Sebanyak 79 persen pemilik mobil di Negeri Gajah Putih itu percaya kalau mobil adalah simbol keberhasilan. Filipina berada di posisi kedua dengan 72 persen, Malaysia 62 persen, dan Singapura 54 persen.

Angka ini sebenarnya sangat tinggi, dan melebihi rata-rata persepsi terhadap mobil secara global yang angkanya hanya 52 persen.

Chang Park, Managing Director of Nielsen’s Automotive Industry Group in Southeast Asia, North Asia and Pacific mengatakan kalau persepsi ini adalah gambaran umum pemikiran kelas menengah yang baru muncul.

Park mengatakan, anggapan kalau mobil adalah simbol status sosial adalah bukti kalau kelas menengah baru ini "sangat aspiratif".

"Mereka (kelas menengah) membeli mobil untuk menunjukkan status sosial mereka yang meningkat. Bagi mereka, kepemilikan mobil adalah simbol utama seberapa jauh mereka telah sampai dan kesuksesan apa yang telah dicapai," ujar Park.

Yang menarik, pandangan ini datang dari negara yang tingkat kepemilikan mobil pribadinya sangat rendah, bahkan di antara yang paling rendah di seluruh dunia.

Survei yang sama menyebut kalau 46 persen rumah tangga Indonesia tidak punya mobil. Posisi ini menempatkan Indonesia di peringkat terendah keenam di dunia.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya