Liputan6.com, Jakarta - Mendengar nama mobil Tesla, tentunya bicara soal mobil listrik. Maklum, mobil buatan Amerika Serikat ini menjadi pemicu hadirnya mobil-mobil listrik lainnya.
Tak hanya itu, Tesla juga banyak menjadi perbincangan karena desain mobil ini tergolong keren dan futuristik.
Advertisement
Simak Pula
Kendati demikian, berita miring Tesla juga kerap kali terdengar, termasuk soal penarikan kembali karena masalah kursi belakang. Namun begitu, peminat Tesla kini sudah tersebar di seluruh dunia.
Bicara mobil Tesla, mungkin saat ini baru tersedia Model S, Model X, Model 3 dan Model Roadster. Namun ternyata, mobil listrik juga ada yang paling mewah lainnya, yaitu dalam bentuk limosin.
Setidaknya, Tesla limosin ini bukan berasal dari pabrik Tesla, melainkan rumah produksi khusus pembuat limosin, yaitu Big Limos.
Dilansir Autoblog, Sabtu (23/12/2017), menurut CEO Big Limos, Mike Walstrom, saat ini mobil tersebut masih dalam proyek pengerjaan, dengan penggarapannya mencapai 90 persen.
“Mobil ini memiliki banyak potensi untuk berubah ke pemilik baru,” ujar Walstrom.
Dikabarkan, Tesla limosin ini sedang mencari biaya tambahan untuk menyelesaikannya. Sebab, mobil ini dibangun untuk proyek iklan, dan telah dikerjakan selama dua tahun.
Dan yang pasti, Walstom menyatakan, tantangan dari membuat mobil ini Tesla seperti limosin adalah hak paten teknologi listrik, karena membuat mobil ini tanpa dukungan dari Tesla.
Untuk membuat limosin ini setidaknya memerlukan dana hingga US$ 200 ribu atau sekitar Rp 2,6 miliar. Hanya saja, mobil yang sudah mejeng di situs eBay itu, penawarannya saat ini masih jauh dari target yaitu US$ 30 ribu (Rp 399 juta). Sebab, harga mobilnya saja bisa US$68 ribu atau sekitar Rp 906 juta.
“Kami jual kendaraan itu tanpa garansi," tulisnya.
Tesla limosin ini pada dasarnya menggunakan basis Model S 85 lansiran 2015. Jika melihat odometernya, mobil ini bisa tergolong jarang digunakan, karena hanya tercatat 150 mil atau sekitar 241 km.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Kena Masalah, Tesla Dicurigai Manipulasi Penjualan Model 3
Pabrikan mobil listrik Tesla, kini tengah tersandung masalah. Pasalnya, saat ini Securities and Exchange Commission (SEC), sedang menyelidiki perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.
Dilansir Carscoops, Kamis (21/12/2017), penyelidikan ini menyangkut rencana penjualan Model 3 yang tidak diberikan kepada investor. Bahkan, penyelidikan terhadap Tesla ini, sudah dilakukan antara Juni 2016 sampai Mei 2017.
Menurut laporan Detroit News, penyelidikan tersebut dipicu menyusul kepindahan Goldman Sachs, pada Mei 2016 untuk meningkatkan saham Tesla. Namun, di saat bersamaan, Morgan Stanley, salah satu pemegang saham Tesla memberikan penawaran saham sebesar US$ 2 Miliar.
Setelah menyelidiki Tesla, SEC menemukan bahwa Tesla mungkin telah membuat pernyataan palsu tentang fakta material yang digunakan untuk Model 3.
Sebagai bagian dari penyelidikan, Tesla diminta untuk membuat dokumen tentang pemesanan, pembatalan, dan deposit Model 3. Selain itu, dokumen yang merinci bagaimana Tesla telah menggunakan atau merencanakan untuk menggunakan uang deposit yang diperlukan.
Selanjutnya, SEC meminta nama dan nomor kartu kredit dari semua pelanggan yang telah memesan Model 3.
Advertisement