Liputan6.com, Jakarta Sebuah pabrikan mobil 'membedah' mobil kompetitornya adalah hal yang wajar. Mobil kompetitor akan diuji sampai batas kemampuannya di sirkuit tertutup, dipakai untuk perjalanan jauh, bahkan dibongkar untuk dipelajari keseluruhan rangkaiannya.
Pada umumnya, mobil sang kompetitor memang dibeli untuk disiksa. Namun, tidak untuk mobil listrik Tesla Model X yang satu ini.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir autoevolution, Mercedes-Benz melalui Sixt (perusahaan rental mobil) menyewa Tesla Model X yang dimiliki oleh pasangan suami - istri yang hendak berlibur. Tentu pasangan tersebut tidak menyimpan rasa curiga, dan merasa senang karena mobil kesayangannya dapat menghasilkan uang.
Namun, saat mobil dikembalikan, ternyata jarak tempuhnya sudah melebihi batas yang diizinkan. Kecurigaan semakin bertambah saat mengecek data lengkap sejarah perjalanan mobil, Tesla Model X tersebut dibawa hingga ke Barcelona dan sirkuit Daimler Sindelfingen.
Pemeriksaan lebih lanjut memperlihatkan kerusakan pada mobil akibat Mercedes-Benz membongkar dan memasangkannya kembali. Pasangan tersebut mengajukan keberatan terhadap Sixt, dan pasangan tersebut diarahkan untuk meminta ganti rugi senilai $95.000 (setara Rp 1,2 miliar).
Mobil listrik Tesla Model X tersebut kemungkinan besar dipelajari untuk mempersiapkan electric crossover EQC milik Mercedes-Benz.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Era Mobil Listrik, Jeep Wrangler Hybrid Meluncur 2020
Era mobil listrik yang berkembang di dunia, memang tidak bisa terbantahkan. Bahkan, produsen asal Amerika Serikat, Jeep, juga tengah mempersiapkan mobil listrik dan hybrid-nya.
Dijelaskan Bos Jeep, Mike Manley, untuk Jeep Wrangler hybrid saat ini memang tidak bisa terelakkan. Bahkan, Wrangler hybrid ini bisa hadir dalam tiga tahun mendatang atau pada 2020.
Baca Juga
"Elektrifikasi selalu ada di buku untuk Jeep, dan hal tersebut tidak terelakkan," jelas Manley, seperti disitat dari Carscoops, ditulis Rabu (6/12/2017).
"Tentunya, para teknisi kami memusatkan perhatian pada manfaat efisiensi bahan bakar, dengan memasang sistem plug-in hybrid. Tapi, hal tersebut karena Anda mengendalikan tenaga dan torsi, Anda bisa memperbaiki kemampuannya," tambah Manley.
Namun, pihak Jeep masih enggan membocorkan spesifikasi mobil hybrid-nya tersebut. Begitu juga dengan kabar Jeep Wrangler hybrid bakal mengadopsi mesin Chrysler Pacifica hybrid.
"Ada masalah jika Anda tidak memikirkan hal yang penting. Kemasan baterai sangat, sangat penting. Bukan hanya karena Anda ingin memastikan bahwa baterai tidak mengganggu kabin," tegas Manley.
Selain itu, jika berbicara Wrangler, tetap harus memikirkan keseimbangan model ini. Sebab, jika Jeep bekerja dengan platform tersebut, maka model tersebut harus terbukti pada masa depan.
Advertisement