Inden Toyota Rush Hingga 15 Ribu Unit, Konsumen Tunggu Sampai 4 Bulan

Permintaan Toyota Rush yang tinggi mengakibatkan konsumen harus menunggu hingga empat bulan.

oleh Yurike Budiman diperbarui 11 Apr 2018, 06:10 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 06:10 WIB
Toyota All New Rush
Toyota All New Rush (Dok TAM)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak diluncurkan pada akhir November 2017, All New Toyota Rush mendapat respons positif dari pelanggan. Permintaan model baru Toyota Rush ini sangat tinggi sampai tidak bisa dipenuhi pabrik. 

PT Toyota Astra Motor (TAM) masih berusaha agar bisa meningkatkan produksi Rush, karena tingginya minat pelanggan terhadap all new Rush membuat indennya menjadi besar.

"Rush indennya masih cukup panjang. Kalau saya tidak salah itu 3-4 bulan masih menunggu. Kami masih berusaha di internal supaya bisa meningkatkan produksi sehingga akhirnya customer tidak perlu menunggu lama," kata Henry Tanoto, Vice President Director TAM di kawasan Sudirman, Selasa (10/4/2018).

Menurutnya, jumlah inden Toyota Rush mencapai 15 ribu unit.

"Indennya itu mungkin sekitar 12 ribu-15ribu unit, antara 3-4 bulan inden," kata Henry.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Sementara itu, Marketing Director Toyota Astrido, Tony H. Supatra, mengakui bahwa Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) Toyota Rush sudah menyaingi Avanza.

"Sejak diluncurkan Desember lalu hingga kini, SPK Rush sudah 2 ribu," ujar Tony beberapa waktu lalu.

Namun jika dibandingkan Avanza, produksinya sudah continue sehingga konsumen tidak merasakan inden untuk Avanza. Sedangkan Rush memiliki banyak komponen yang menggunakan material impor sehingga produksinya lebih lama.

"Kalo Rush kan barang baru, masalahnya komponennya itu banyak sedangkan komponen itu butuh material dan materialnya impor dan urusannya panjang," ujar Tony.

Untuk penjualan Avanza di Astrido sendiri, sebulan total SPK mencapai 700 unit untuk total semua dealer.

"Jadi yang 2 ribu untuk Rush tadi ya seluruh Astrido, satu dealer paling jual 100-150 unit," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya