Liputan6.com, Jakarta Mobil kini semakin dijejali fitur yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya, seperti kamera dan sensor parkir. Keduanya merupakan komponen yang kini cukup banyak disematkan sebagai standar fitur.
Sama halnya dengan komponen lain pada kendaraan, baik kamera dan sensor parkir membutuhkan perawatan. Soalnya, kedua komponen tersebut merupakan perangkat elektrik yang rentan apabila tidak mendapatkan perawatan. Menurut salah seorang sumber dari Daihatsu yang dihubungi Otosia, kebersihan menjadi fokus utama dalam merawat kamera dan sensor parkir.
Advertisement
Baca Juga
"Yang harus diperhatikan adalah kebersihannya, dijaga baik dari debu maupun lumpur atau aspal," jelas pria yang enggan disebut namanya ini.
Hal tersebut bertujuan agar fitur dapat bekerja dengan baik terutama sensor. Di mana komponen ini berfungsi membaca adanya objek yang mendekat. Apabila terdapat kotoran menutupi sensor, tentunya kinerjanya akan terganggu.
Di samping itu, dalam upaya membersihkan ada baiknya tidak menyiram area ini menggunakan semprotan air bertekanan tinggi atau yang dikenal cuci steam. Jika terpaksa sebaiknya tidak terlalu lama.
"Kalau sensornya sendiri waterproof, namun juga jangan disemprot menggunakan steam pressure karena bisa menyebabkan short circuit (arus pendek)," jelasnya.
Reporter : Muhammad Hafid Asisi
Sumber : Otosia.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terlalu Kreatif, Ojek Online Pakai Kamera HP Sebagai Spion Motor
Kaca spion memang merupakan piranti yang penting untuk berkendara, baik motor ataupun mobil. Spion berguna untuk keselamatan berkendara, agar rider tak harus sibuk menoleh ke kiri atau kanan untuk memantau situasi samping. Sebab gerakan menoleh yang tak sewajarnya bisa membahayakan keseimbangan.
Namun apa jadinya jika spion motor diganti dengan menggunakan kamera handphone? Seperti yang sedang viral di media sosial, sebuah akun Instagram @newdramaojol.id, mengunggah pengendara motor yang menggunakan kamera handphone-nya sebagai pengganti spion.
BACA JUGA
Dari foto tersebut, tampaknya si pengendara merupakan ojek online. Entah karena terlalu kreatif atau memang sekadar iseng, kamera handphone dalam posisi aktif, dipasang menjadi spion bahkan saat kendaraan sedang berjalan.
Namun jika dilihat kembali, kamera tersebut menyala dengan menggunakan kamera depan.
Bisa jadi, ojek online ini menggunakan handphonenya tak hanya untuk spion tapi juga dijadikan sebagai pengganti kamera laga yang seharusnya menempel di helm atau di stang motornya.
Advertisement