Penerapan Standar Emisi Euro4 Makin Manjakan Pecinta Mobil Mewah

Dengan penerapan standar emisi baru tersebut, tidak hanya menguntungkan produsen, tapi juga konsumen.

oleh Arief Aszhari diperbarui 31 Mei 2018, 20:04 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 20:04 WIB
Mercedes-Benz
Mercedes-Benz gelar Weekend Test Drive 2018. (Yurike/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah untuk menerapkan standar emisi Euro4, pada 7 Oktober mendatang cukup disambut baik produsen otomotif Tanah Air. Bahkan, dengan penerapan standar emisi baru tersebut, tidak hanya menguntungkan produsen, tapi juga konsumen.

Terlebih, standar emisi Euro4 ini bakal lebih memanjakan pecinta mobil premium alias mewah. Tidak hanya bicara harga jual, tapi juga spesifikasi dan teknologi yang lebih canggih dari mobil premium yang sudah mengikuti standar emisi euro4.

"Nantinya, jika pajak berdasarkan emisi sebagai implementasi standar Euro4 diterapkan, kemungkinan besar produsen dapat menghadirkan kendaraan dengan fitur yang lebih lengkap, namun dengan keringanan pajak," jelas Hari Arifianto, Deputy Director Marketing Communications PT Mercedes-Benz Distribusi Indonesia (MBDI), di Jakarta, Rabu malam (31/5/2018).

Lanjut Hari, saat ini jika melihat tren otomotif secara global, dengan penerapan standar emisi Euro4 bakal menguntungkan produsen dan konsumen. Bagaimana tidak, saat ini produsen otomotif secara global, tengah fokus dengan teknologi tinggi dan fokus ke Euro4 bahkan Euro6.

"Jadi, kalau kita masih Euro2, kita dapat mobil specdown. Dan hal tersebut merugikan, karena dapat teknologi yang lebih rendah," tambahnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Selanjutnya

Sementara itu, saat ini Eropa dan beberapa negara maju, sudah sangat fokus dengan penerapan Euro4 bahkan siap dengan Euro6. Jika Indonesia masih Euro2, dan produsen harus mengakomodir pasar Indonesia yang volumenya kurang signifikan, maka akan ada kerugian.

"Jadi, bakal ada biaya tambahan (ubah standar emisi Euro4 ke Euro2), dan pastinya biaya tambahan harga dan itu merugikan konsumen," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya