Liputan6.com, Jakarta - Air laut musuh untuk kendaraan. Sebab, hal itu dapat membuat bodi mobil atau motor yang terbuat dari logam menjadi berkarat. Alhasil jika dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan korosi dan hancur seketika.
Namun menurut sang ahli karat yaitu Hendrik Susilo, Manager Marketing PT Terang Parts Indonesia (pelapis anti karat Protera), selain air laut, yang dapat membuat mobil karatan yaitu, jika kendaraan terlalu sering melewati wilayah kotor.
Advertisement
Baca Juga
“Atau pribadinya sendiri jarang banget cuci mobil kolong mobil. Karena kotoran yang menempel di bodi atau kolong itu memungkin kena karat,” ujar Hendrik saat ditemui Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Hendrik juga menyatakan, jika ingin menggunakan pelapis anti karat, ada baiknya dilakukan secara menyeluruh dan tidak hanya pada bagian tertentu saja.
“Kita tidak bisa prediksi, tapi biasanya kalau sudah terkena karat, palingan kita perbaiki di satu sisi. Contoh, pintu depan kena karat, oke kita ganti full baru yang terkena karat, tapi tidak menutup kemungkinan pintu belakanglah yang justru terkena karat,” kata Hendrik.
Karena itu, Hendrik menyarankan pemakai anti karat ada baiknya dilakukan secara full, agar melindungi mobil secara optimal.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pentingnya Anti Karat untuk Mobil Baru, Ini Alasannya
Karat, jadi salah satu musuh yang patut dihindari para pemilik kendaraan. Sebab, jika dibiarkan terlalu lama, karat akan menggerus atau membuat material logam menjadi korosi.
Bahkan menurut Hendrik Susilo, Manager Marketing PT Terang Parts Indonesia (pelapis anti karat merek Protera), meski mobil baru keluar dari pabrikan, maka penggunaan anti karat sangatlah penting.
BACA JUGA
“Karena jika belum diberi pelapis anti karat, kalau sudah berkarat perbaikannya susah. Jadi kalau kita perbaiki di satu sisi, maka akan merembet di sisi lain,” ujar Hendrik saat ditemui Liputan6.com, Sabtu (4/8/2018).
Hendrik juga menyatakan, munculnya karat tidak bisa terdeteksi. Sebab, karat bisa datang dari sudut-sudut yang tak terkira, seperti kolong mobil, sepatbor, atau sela pintu.
“Seperti penyakit manusia, kanker. Sudah sembuh tapi nanti balik lagi dan timbul di tempat lain. Jadi, lebih baik mencegah sebelum sampai terjadinya karat. Kalau sudah terjadi sulit diperbaiki hingga sampai tuntas,” ungkapnya.
Dia menyampaikan, jika mobil terkena karat dan telat melapisi anti karat, maka yang akan terjadi adalah karat itu segera menempel di bagian lainnya.
"Contoh, pintu depan kena karat, oke kita ganti full baru yang terkena karat, tapi enggak nutup kemungkinan sudah dari depan merembet ke belakang pintu belakang juga nantinya terkena karat," terangnya.
Fungsi pelapis anti karat ternyata bisa juga meminimalisir kebisingan di dalam kabin. Artinya, penggunaan anti karat mirip sebagai peredam.
Advertisement