Banyak Pengguna Motuba Daihatsu, Bagaimana Dukungan Suku Cadangnya?

Acara "Bandung Lautan Daihatsu" (Balad) 2018 yang berlangsung di Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (10/11) berhasil menyedot 55 komunitas mobil. Termasuk puluhan komunitas mobil Daihatsu motuba (mobil tua bangka),

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2018, 10:10 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2018, 10:10 WIB
Balad Daihatsu 2018
Komunitas Daihatsu melakukan aktivitas sesi foto (Amal/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - Acara "Bandung Lautan Daihatsu" (Balad) 2018 yang berlangsung di Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (10/11) berhasil menyedot 55 komunitas mobil. Termasuk puluhan komunitas mobil Daihatsu motuba (mobil tua bangka), seperti Hi-Jet, Charade, Zebra, Taruna, Taft, Charade, Classy, Feroza, dan sebagainya.

Pantau Merdeka.com, mobil-mobil itu masih dalam kondisi cukup bagus ala anak komunitas dan tampak masih sering dipakai jalan.

Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang menyelenggarakan acara "Bandung Lautan Daihatsu (Balad) 2018, mengaku tidak menyangka bisa melihat kembali mobil-mobil Daihatsu yang sudah tua dan tidak diproduksi lagi. Seperti Fellow Max yang diproduksi 1970-an dan Daihatsu Midget, yang kondisinya masih bisa dipakai jalan. 

"Ini temuan yang luar biasa. Kami juga tidak tahu mereka dapat komponennya dari mana," ujar Amelia sambil tertawa saat dijumpai di arena Balad 2018 di Kabupaten Bandung.

Menurut Amelia, Daihatsu mempunyai dua kebijakan terkait komponen mobil yang sudah tua dan tidak diproduksi lagi di Indonesia. Pertama, terkait komponen slow moving atau non-reguler maintenance, pihaknya menyediakan komponennya selama 8 tahun. Namun, sejak Daihatsu Indonesia banyak mengekspor produknya, jangka waktunya ditambah menjadi 15 tahun sejak mobil tersebut diproduksi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Kedua, terkait komponen reguler untuk perawatan rutin, ini berjalan sesuai bisnis saja. Artinya, ada komponen original yang disiapkan oleh Daihatsu, tapi ada pula komponen non-original di pasaran. Komponen ini biasa dikenal dengan komponen KW yang biasanya diproduksi di Cina.

Pada pandangannya, hal tersebut memang menimbulkan pro dan kontra. Namun, prinsipnya, sepanjang bagus buat konsumen dalam arti membantu kebutuhan komponen bagi pemilik mobil Daihatsu, tidak apa-apa.

"Ini kami maklumi saja sebagai bisnis, karena merek Daihatsu bersama Toyota adalah yang terbesar di pasar otomotif Indonesia," ujar Amelia.

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya