Jalan Tol Solo-Ngawi Siap Beroperasi, Panjangnya Sampai 90 Kilometer

Jalan tol Solo-Ngawi siap beroperasi, dan tinggal menunggu diresmikan Presiden Joko Widodo. Proses perkembangan konstruksi fisik dan pembebasan lahannya sendiri sudah rampung 100 persen, dan telah lulus uji laik operasi.

oleh Arief Aszhari diperbarui 14 Nov 2018, 17:37 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 17:37 WIB
Pembangunan konstruksi fisik dan pembebasan lahan jalan Tol Solo-Ngawi sudah rampung 100 persen. (Dok Kementerian PUPR)
Pembangunan konstruksi fisik dan pembebasan lahan jalan Tol Solo-Ngawi sudah rampung 100 persen. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Jalan tol Solo-Ngawi siap beroperasi, dan tinggal menunggu diresmikan Presiden Joko Widodo. proses perkembangan konstruksi fisik dan pembebasan lahannya sendiri sudah rampung 100 persen, dan telah lulus uji laik operasi.

Sesuai dengan Surat Dirjen Bina Marga No.JL02.01-Db/1/11/PDJD/2018, jalan bebas hambatan sepanjang 90,43 kilometer ini sudah laik beroperasi.

Dijelaskan Direktur Utama PT Jasamarga Solo-Ngawi, David Wijayatno, pihaknya tinggal menunggu peresmian Jalan Tol Solo-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi.

"Jalan Tol Solo-Ngawi yang Seksi Solo-Sragen itu sudah diresmikan sepanjang 35 km. Seksi Sragen-Ngawi sepanjang 51 km semua sudah selesai, semua administrasi juga sudah selesai, tinggal menunggu jadwal Pak Presiden kapan bisa diresmikan," ujar David saat Ekspedisi Tembus Tol Trans Jawa oleh Menteri BUMN, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Rabu (14/11/2018).

Jalan Tol Solo-Ngawi dikelola oleh salah satu kelompok usaha Jasa Marga, yakni PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN). Jalan Tol Solo-Ngawi terbagi atas tiga seksi, yakni Seksi 1 Ngawi-Klitik sepanjang 4 km sudah beroperasi sejak 30 Maret 2018, Seksi 2 Solo-Sragen (35 km) sudah diresmikan 17 Juli 2018, dan Seksi 3 Sragen-Ngawi (51 km) yang sudah siap diresmikan.

Dengan nilai investasi mencapai Rp 11,34 triliun, masa konsesi jalan tol ini adalah 40 tahun dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) berkisar 82,82 persen.

 

Selanjutnya

Jalan bebas hambatan Solo-Ngawi menghubungkan Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi di Jawa Timur.

Untuk memudahkan mobilisasi pengguna, jalan tol ini dilengkapi dengan delapan Gerbang Tol (GT), yakni GT Colomadu, GT Bandara Adi Sumarmo, GT Ngemplak, GT Purwodadi, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur dan GT Ngawi.

Sementara itu, di sela-sela Ekspedisi Tembus Tol Trans Jawa, Menteri BUMN Rini M Soemarno, didampingi Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, sekaligus Desi memberikan penjelasan. "Keberadaan jalan tol ini dapat membawa berbagai manfaat bagi masyarakat sekitar," terangnya.

Sejumlah manfaat tersebut antara lain meningkatkan aksesibilitas wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, menggerakkan roda perekonomian wilayah-wilayah di sekitar jalan tol, memperlancar distribusi barang dan jasa, serta mendorong sektor pariwisata di Solo Raya.

"Jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh dari Solo menuju Ngawi dari dua jam menjadi hanya satu jam," pungkas Desi.

Jalan Tol Solo-Ngawi sendiri merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pada arus mudik dan balik Lebaran 2018 lalu, Jalan Tol Solo-Ngawi telah dioperasikan tanpa tarif sebagai jalan tol fungsional. Kala itu, peran jalan tol fungsional Solo-Ngawi terbukti memperlancar arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya