Kredit Motor Bekas Anjlok, Ini Alasannya

Pembelian kendaraan sepeda motor secara kredit memang mendominasi di Indonesia. Bahkan, angka persentase pembelian secara dicicil ini di atas 70 persen.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 07 Feb 2019, 17:03 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2019, 17:03 WIB
Motor sport bekas
Motor sport bekas

Liputan6.com, Jakarta - Pembelian kendaraan sepeda motor secara kredit masih mendominasi pasar Indonesia. Bahkan, angka persentase pembelian secara dicicil ini di atas 70 persen.

Namun, untuk pembelian motor bekas dengan sistem ini diakui salah satu perusahaan pembiayaan Adira Finance mengalami penurunan sepanjang 2018.

"Untuk motor (baru) naik tapi rendah, hanya sekitar 10-11 persen secara keseluruhan. Segmen motor bekas justru flat bahkan cendurung turun," kata Direktur Penjualan, Servis dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan di Thamrin, Jakarta Pusat.

Niko juga menyebut beberapa faktor mempengaruhi pembelian motor dengan sistem kredit saat ini, salah satunya hadirnya sistem aplikasi online yang memudahkan konsumen untuk bertemu langsung dengan calon penjual.

 


Selanjutnya

"Karena motor baru pemasarannya dengan DP (down payment) lebih rendah, dan motor bekas ini terganggu juga sama aplikasi online. Customer ke customer bisa jualan sendiri," tuturnya.

Hal itu berbanding terbalik dengan pembelian mobil bekas dengan sistem kredit, Niko mengaku peningkatan hingga 20 persen mampu ditorehkan segmen ini.

"Mobil bekas 20 persen lebih naiknya. Kalau untuk mobil baru itu tergabung antara kendaraan penumpang dan komersial. Untuk penumpang belasan persen 15-17 persen," ujar Niko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya