Liputan6.com, Jakarta - Mitsubishi dikabarkan tengah mempersiapkan model terbaru dari citycar andalannya, Mirage. Model yang sudah tidak dijual di pasar Indonesia ini, kemungkinan besar bakal diluncurkan tahun depan atau 2020.
Dilansir Autoevolution, dengan isu tersebut banyak para perekayasa digital yang menjoba membuat rendering Mirage 2020 ini. Kemungkinan besar, citycar asal Jepang ini akan menggunakan platform CMF-B yang digunakan Renault Clio.
Salah satu yang membuat rendering Mitsubishi Mirage ini, adalah Kleber Silya, dengan memadukan gaya Renault Clio dengan ASX, yang dikenal di Amerika Serikat sebagai Outlander Sport.
Advertisement
Baca Juga
Dari rendering yang beredar, Mitsubishi Mirage memiliki wajah Dynamic Shield Milik Outlander Sport. Untuk dimensinya memang lebih gagah dibanding sebelumnya, dan dengan platform Renault Clio ini juga semakin mempertegas posisi citycar Mitsubishi di pasar global.
Sementara itu, jika benar Mitsubishi Mirage ini akan menggunakan platform milik Renault, hal tersebut sudah sangat biasa terjadi, karena Mitsubishi dan Renault merupakan satu aliansi bersama dengan Nissan.
Dengan status rendering, memang masih belum pasti. Namun, dikatakan, prediksi tersebut sudah 90 persen akurat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lepas Mirage, Mitsubishi Indonesia Harus Realistis
Mitsubishi Mirage menjadi salah satu produk yang kurang beruntung di Indonesia. Setelah penjualannya terus merosot, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memutuskan untuk tidak lagi meniagakan Mitsubishi Mirage di masa mendatang.
Baca Juga
Menanggapi hal ini, Head of Sales & Marketing Group MMKSI Imam Choeru Cahya mengatakan, dalam menjalankan bisnis ada banyak hal yang mesti dipertimbangkan. Kurang bergairahnya pasar di kelas Mirage bermain menjadi salah satu alasan Mitsubishi terpaksa mengambil langkah ini.
"Kalau bisnis kita melihat pasar. Kami realistis saja, citycar dari segmen A terus turun. Sempat naik karena muncul (Suzuki) Ignis, tapi sekarang turun lagi," katanya saat ditemui di Bangkok, Thailand, Jumat (9/11/2018).
Menurutnya, penyebab lesunya segmen ini lantaran konsumen lebih memilih produk low cost green car (LCGC) tujuh penumpang dengan harga yang lebih terjangkau.
"Segmen ini sudah terganggu dengan LCGC yang 7 penumpang, dan ini sensitif dengan harga. Lagipula orang kita kan kalau punya mobil bisa menampung banyak," jelasnya.
Advertisement