Program DP Nol Persen Tak Efektif, Ini Komentar Suzuki

Program down payment (DP) nol persen belum mampu meningkatkan penjualan mobil di Indonesia.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 24 Apr 2019, 12:34 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2019, 12:34 WIB
Hari Penutupan IIMS 2018
Ilustrasi pameran otomotif. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Program down payment (DP) nol persen belum mampu meningkatkan penjualan mobil di Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penurunan penjualan mencapai 13,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Tiga bulan pertama di 2019 kan penjualan turun. Jadi efek DP nol persen itu belum terlalu ngangkat dan menurut prediksi saya, akan mulai terasa setelah dua sampai tiga tahun ke depan," ujar Direktur Pemasaran 4W SIS Donny Saputra di Jakarta baru-baru ini.

Donny menyebut, perusahaan pembiayaan (leasing) tak ingin sembarang orang bisa mendapatkan program DP nol persen tersebut. Menurutnya ada beberapa pertimbangan sebelum leasing memberikan kredit, seperti pemasukan atau income konsumen, maupun NPL-nya (non performing loan).

"Apabila mereka (leasing) tak bisa mendapatkan keseluruhan data dari konsumen, jadi cukup sulit untuk menerbitkan program DP nol persen," katanya.

"Lagipula, berdasarkan data penjualan, 80 persen yang beli mobil itu first buyer. Mereka yang baru pertama kali beli mobil. Jadi yang continue atau ganti mobil dari merek sama itu sekitar 20 persenan. Sehingga sedikit yang bisa dapat program DP nol persen," Donny menambahkan.

 

Selanjutnya

Oleh karenanya, jika leasing dapat mengakses segala data konsumen, mulai dari pendapatan, perpajakan, hingga riwayat kredit, maka program DP nol persen akan berjalan efektif.

"Jadi ketika seluruh data yang diperlukan oleh perusahaan pembiayaan (leasing) telah terintegrasi, saya rasa program DP nol persen untuk kendaraan mulai terlihat efeknya. Pengecekan oleh leasing jadi lebih mudah dan cepat," tutup Donny.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya