Menperin Curhat, Penjualan Mobil di Indonesia Turun Terus

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan jumlah penjualan mobil di Indonesia turun terus. Termasuk catatan pada Januari 2025 ini.

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Feb 2025, 16:45 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 16:45 WIB
IIMS 2025 Resmi Dibuka
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa industri otomotif memiliki peran penting untuk perekonomian Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan jumlah penjualan mobil di Indonesia turun terus. Termasuk catatan pada Januari 2025 ini.

Dia mencatat, penjualan mobil di Indonesia turun sebesar 11,3 persen di Januari 2025 dibandingkan dengan Desember 2024 lalu.

"Berdasarkan laporan penjualan otomotif wholesale di bulan Januari tahun ini dibandingkan di bulan Desember tahun lalu turun 11,3 persen," kata Menperin Agus dalam sambutannya di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Angka penjualan mobil sepanjang tahun 2024 tercatat sebesar 866 ribu unit. Jumlah tersebut juga disebut Menperin Agus turun sebesar 13,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Angka penjualan 2024 wholesale artinya dari distributor ke dealer tahun lalu saya menggunakan istilah hanya, tahun lalu hanya 866 ribu unit turun 13,9 persen dibandingkan tahun 2023," ungkapnya.

Dalam merespons pelemahan daya beli terhadap mobil itu, dia berharap ada terobosan-terobosan baru yang dilakukan oleh pemangku kepentingan. Pemerintah, menurutnya, tidak tinggal diam dengan memberikan insentif berupa stimulus ekonomi.

"Twntu dengan kondisi market yang sedang lesu ini kita semua stakeholders termasuk pemerintah perlu mencari terobosan-terobosan agar konsumen kembali bisa atau memiliki minat untuk belanja otomotif," terangnya.

Penduduk Indonesia Paling Sedikit Punya Mobil

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan rasio kepemilikan mobil di Indonesia jauh lebih rendah dari negara lain. Dari sisi bisnis, hal ini membuka peluang besar.

"Saya ingin mengangkat sedikit mengenai rasio kepemilikan mobil rasio kepemilikan mobil Indonesia," ujar Agus dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Dia mencoba membandingkannya dengan beberapa negara lain. Mulai dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, hingga Australia. Hasilnya, rasio kepemilikan mobil di Indonesia jauh lebih rendah.

"Rasio kepemilikan mobil Indonesia masih sangat rendah bahkan saya harus sampaikan sangat sangat rendah," tegas Menperin.

 

Jumlah Kepemilikan Mobil

IIMS 2025 Resmi Dibuka
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (ketiga kiri) bersama Menteri UMKM Maman Abdurrahman saat pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Dia membeberkan, penduduk Malaysia ada 490 unit mobil per 1.000 orang dengan jumlah penduduk sekitar 60 juta. Thailand mencatat ada 211 unit per 1.000 orang. Singapura sebanyak 211 unit per 1.000 orang.

Korea Selatan sebanyak 530 unit per 1.000 orang. Jepang sebanyak 670 unit per 1.000 orang. Australia sebanyak 776 unit per 1.000 orang. Dia menyoroti jumlah penduduk Australia hanya sekitar 30-40 juta orang.

"Indonesia rasio kepemilikan kendaraan mobil 99 unit per seribu orang, 99 unit per seribu orang," ungkapnya.

 

Peluang Bisnis

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Ia mengatakan bahwa kontribusi manufaktur ke pertumbuhan ekonomi masih tinggi. (Dok Kemenperin)
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Ia mengatakan bahwa kontribusi manufaktur ke pertumbuhan ekonomi masih tinggi. (Dok Kemenperin)... Selengkapnya

Melihat jumlah itu, dihadapan para bos merek mobil, Menperin Agus memandang masih besarnya ruang penjualan mobil di Indonesia.

"Artinya apa? room to grow-nya, potensinya sangat-sangat-sangat besar, sangat-sangat-sangat besar," katanya.

"Belum lagi kalau kita bicara mengenai jumlah penduduk Indonesia dan proyeksi kekuatan ekonomi Indonesia ke depan yang pada gilirannya akan menciptakan kekuatan pasar yang luar biasa," sambung Agus.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya